PURBALINGGA INFO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) pusat yang menargetkan 77% tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada serentak 2018 membuat semua stake holder harus bekerja keras. Hal tersebut disampaikan Plt. Bupati Tiwi saat melakukan pemantauan ke beberapa TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang ada di Purbalingga, Rabu (27/6).
Dimulai pada pukul 09.00 WIB yaitu di TPS 05 Purbalingga Kidul, kehadiran pemilih belum tampak begitu ramai. Dari sekitar 555 pemilih, baru datang 135 pemilih atau sekitar 25 persen. Di lokasi tersebut Tiwi berpesan agar pemilih menggunakan hak pilihnya dengan bijak dan cerdas.
“Gunakan hak pilih panjenengan dengan bijak dan cerdas nggeh,” kata Tiwi.
Di lokasi selanjutnya, TPS 2 Desa Babakan Kecamatan Kalimanah, sebanyak 129 pemilih dari 473 DPT telah menggunakan hak pilihnya. Belum maksimalnya jumlah pemilih pada jam tersebut ditengarai memang pada jam itu pemilih masih di rumahnya masing-masing. Ketua KPPS di tempat itu memprediksi siang hari akan dipadati pemilih.
Pada lokasi ketiga yaitu TPS 06 Desa Gemuruh Kecamatan Padamara, terdapat 212 pemilih dari 584 DPT. Tiwi menyampaikan apresiasi kepada seluruh penyelenggara Pilgub yang telah mempersiapkan gelaran tersebut dengan baik.
“Terima kasih kepada penyelenggara yang telah mempersiapkan ini dengan baik. Kami akan evaluasi tingkat partisipasi pemilih. Jika hasilnya ditemukan tingkat partisipasi yang rendah, maka indikasi pemerintahan wilayah dalam mensosialisasikan tidak maksimal,” imbuh Tiwi.
Di lokasi pemantauan berikutnya yaitu TPS 03 Desa Karangklesem Kecamatan Kutasari, sebanyak 180 dari 501 DPT telah mencoblos. Sedangkan di TPS 06 Desa Karangbanjar Kecamatan Bojongsari, 201 pemilih dari 562 DPT telah datang ke TPS dan menggunakan hak pilihnya. Di TPS 05 Desa Tlahab Lor, sebanyak 43% dari 570 DPT telah mencoblos. Di TPS 04 Desa Karangduren Bobotsari sebanyak 220 dari 375 DPT juga telah menggunakan hak pilihnya.
Tiwi menegaskan, pemantauan ke beberapa TPS dimaksudkan untuk mengecek tingkat partisipasi dan memastikan Pilgub berjalan dengan aman. “Potensi gangguan sekecil apapun harus diantisipasi sehingga pemilih bisa menggunakan hak politiknya dengan nyaman,” ujarnya.
Hadir yang mendampingi Tiwi dari elemen Forkopimda yang terdiri dari Dandim, Kapolres dan Kajari. (KP-4)