PURBALINGGA- Plt. Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, SE. B.Econ. MM. didampingi sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga dan pimpinan OPD mengunjungi penderita lumpuh Winda Triyanti (27th) warga Tlahab Lor RT. 02 RW.03 Kecamatan Karangreja. Kepada Camat Karangreja Drs. Didik Agus Purwanto, Plt. Bupati minta penanganan Winda diusahakan sampai dengan kesembuhannya. Tak hanya itu, anak-anak Winda yang masih bersekolah di SMPN 3 Karangreja bernama Yusi Leni dan Putra Devis Kelana di SDN 2 Tlahab Lor mendapat perhatian khusus.
“Saya minta pak Camat, dan juga jajaran dinas kesehatan di Kecamatan Karangreja untuk segera menindaklanjuti dan mengusahakan kesembuhan bagi Winda. Untuk anak-anaknya saya minta diberi perhatian khusus terutama pada pembiayaan sekolahnya,” pinta Plt. Bupati Tiwi saat beramah tamah dengan Winda dan keluarganya, Senin (28/01).
Dalam kunjungannya, Plt. Bupati menyampaikan berbagai bantuan berupa uang, sembako, dan juga alat kesehatan. Bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban hidup Winda yang selama ini diketahui sangat bergantung uluran tangan dari keluarga dan para tetangganya karena kondisinya sangat memprihatinkan dan hanya terbaring di tempat tidurnya.
“Saya sampaikan terima kasih atas kepedulian warga yang membantu kehidupan mba Winda, dan nantinya Pemkab Purbalingga akan membawa ke rumah sakit demi mengupayakan kesembuhannya karena akan lebih baik ditangani oleh tenaga kesehatan secara langsung disana,” kata Plt. Bupati Tiwi.
Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kec. Karangreja Maimunah menuturkan, saat ini Winda menempati rumah milik orangtuanya Sumarno (62th) dan hidup hanya dengan anak-anaknya karena ayah kandungnya tersebut kini tinggal bersama istrinya di tempat lain sedangkan suami Winda telah meninggalkannya. Sebelum mengalami lumpuh, Winda beberapa kali masuk rumah sakit. Tercatat, dari tahun 2009 Winda mengalami gangguan pencernaan, lambung dan juga ginjalnya, bahkan di tahun 2010 saat kehamilan anak ke 2, Winda mengalami pendarahan dan sakit pada paru-parunya.
“Kondisi lumpuh ini diderita yang bersangkutan setelah mengalami kecelakaan pada Maret 2017 yang mengakibatkan tulang punggung dan paha sebelah kiri mengalami kecacatan. Karena keterbatasan biaya dan juga hidup sendiri, hanya beberapa kali dibawa ke pengobatan alternative namun itu juga tidak membuahkan hasil sampai mengalami kelumpuhan seperti sekarang ini,” tutur Maimunah. (t/ humpro2019).