PURBALINGGA – Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM bersama sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga mengunjungi beberapa titik lokasi/lahan aset Pemkab maupun perorangan, Minggu (4/11). Lokasi-lokasi ini disurvei khususnya dalam rangka penentuan lokasi untuk penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Purbalingga.
Beberapa lokasi yang sempat dikunjungi yakni lahan di belakang Kompleks Hotel Nusantara (Jalan Alun-alun bagian barat), lahan di belakang kompleks Rumah Tahanan atau di belakang Ayam Penyet Suroboyo selain itu juga lahan di kompleks pintu keluar (utara) di GOR Goentoer Darjono atau sekitar Curgecang.
Kemudian rombongan pejabat Pemkab Purbalingga mengunjungi ke lapangan kecil lahan milik Pemkab di sebelah selatan GOR Goentoer Darjono. Diantara berbagai pilihan lokasi yang dikunjungi, lapangan ini dinilai paling strategis dan memungkinkan sebagai calon lokasi penataan PKL.
“Lokasi ini sepertinya paling strategis, nanti perlu dirapatkan lebih lanjut. Tinggal PR kita nanti membebaskan sedikit lahan milik perseorangan. Kemudian juga mencarikan lahan pengganti lapangan ini karena nantinya untuk dibangun GOR Indoor,” katanya.
Rencanannya lokasi yang sementara ditentukan itu untuk menampung PKL baik yang ada di kompleks alun-alun maupun PKL yang ada di GOR Goentoer Darjono. Lahan tersebut akan digunakan sebagian untuk area parkir dan los pedagang. Plt Bupati Tiwi juga mewacanakan ke depan sentra PKL ini akan dirancang seperti Food Court di Jakarta.
“Setelah penataan PKL selesai, nantinya tinggal merevitalisasi alun-alun yang tidak begitu mendesak,” ungkapnya.
Selain rencana penataan PKL kompleks alun-alun dan GOR juga akan ada penataanPKL malam di kompleks Pasar Segamas. Lahan parkir depan Pasar Segamas akan dibuatkan shelter-shelter untuk memfasilitasi PKL malam Segamas. Plt Bupati Tiwi juga meminta agar disediakan gudang untuk menampung gerobak-gerobak PKL malam ketika tidak beroperasi di siang hari agar lebih tertata.
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Purbalingga Drs Sidik Purwanto mengatakan, jika digabungkan, jumlah PKL kompleks alun-alun dengan yang ada di GOR kurang lebih akan ada 300-an pedagang.
“Sesuai dengan perintah, akhir tahun ini akan dibuatkan DED (Detailed Engineering Design,Red). Awal tahun 2019 akan dilaksanakan pembebasan lahan dan proses konstruksi,” katanya.
Terkait dengan proses sosialisasi dan kordinasi dengan pihak PKL, ia mengaku sudah dilaksanakan dan menyerahkan sepenuhnya kepada Pemkab untuk menetukan lokasi. Termasuk juga untuk pedagang Pasar Segamas untuk menghindari protes di kemudian hari dengan pembangunan shelter PKL baru di kompleks depan pasar.(Gn/Humas)