PURBALINGGA, HUMAS – Palang Merah Remaja (PMR) Madya SMP Negeri 3 Bukateja, dinilai oleh Tim penilai Lomba PMR tingkat Provinsi Jawa Tengah, Jum’at (28/9) sore. Sekolah ini menjadi salah satu dari 23 sekolah yang dinilai dalam lomba PMR tingkat Jateng. Sementara aktivitas PMR Bukateja meliputi berbagai kegiatan mulai dari kegiatan di lingkungan sekolah hingga ke masyarakat sekitar. Sekolah ini juga menerapkan Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Siswa (JPKS) yang menjadi satu-satunya program di Purbalingga, bahkan di Jateng.
Tim penilai yang diketuai Wuri Widiyanti, Kepala Divisi PMR dan Relawan PMI Jateng diterima oleh Kepala SMPN 3 Bukateja Bangun Pracoyo, Kepala PMI Cabang Purbalingga Drs Suyitno dan jajaran pengurus PMI, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Sarjono, Pengurus PMI kecamatan Bukateja, para guru pembina PMR dan siswa-siswi sekolah anggota PMR.
Tim penilai yang beranggotakan M Nashir, Korlap Sekolah Siaga Bencana Program PMI-Palang Merah Jerman, dan Puji Astuti, staf Bagian Keuangan PMI Jateng melakukan penilaian yang meliputi administrasi, kegiatan PMR di sekolah dan di masyarakat serta kegiatan kepalangmerahan lainnya.
Ketua PMR Madya SMPN 3 Bukateja, Annisa Faedatul Warohmah mengungkapkan, dalam mendukung PMR sebagai agen perubahan, PMR unit Unit SMP N 3 Bukateja saat ini mempunyai kekuatan anggota aktif sebanyak 112 orang yang terdiri dari kelas IX 13 orang, kelas VIII 23 orang dan kelas VII 76 orang. Selain itu juga memiliki tempat latihan,UKS dan peralatan latihan yang cukup baik, kemudian pembina PMR dan pelatih PMR yang berkompeten.
“PMR Madya Unit SMP N 3 Bukateja dengan berpedoman pada Tri Bakti PMR telah berusaha mewujudkan kaum muda sebagai agen perubahan dengan semboyan perubahan dimulai dari diri sendiri, dari hal – hal yang kecil dan dimulai dari sekarang,” kata Annisa.
Dijelaskan Annisa, penerapan Tri Bakti PMR antara lain melalui latihan rutin yang dilaksanakan setiap hari rabu sore, dengan materi pelatihan meliputi ketrampilan pertolongan pertama, kesehatan dan sanitasi, kesehatan remaja, siaga bencana dan donor darah. Kegiatan latihan rutin ini bertujuan membekali diri untuk menjadi agen perubahan yang mempunyai kapasitas.
“Dalam hal mengamalkan ketrampilan hidup untuk berkarya dan berbakti kepada masyarakat, kami melakukan kegiatan piket pelayanan pertolongan pertama di UKS dan pada saat upacara bendera di sekolah. Dengan kegiatan riil ini bertujuan untuk memberikan pertolongan bagi mereka yang sakit serta peningkatan kapasitas PMR dalam pengabdiannya kepada sesama,” jelas Annisa.
PMR Madya Unit SMP N 3 Bukateja, tambah Annisa, juga menjalin persahabatan dengan anggota PMR dari unit lain melalui kegiatan – kegiatan lomba dan Jumbara PMR yang dilaksanakan oleh PMI Kabupaten Purbalingga.
Sementara Kasek SMPN 3 Bukateja, Bangun Pracoyo mengungkapkan, untuk mendukung kegiatan kesehatan siswa di sekolah, pihaknya menerapkan program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Siswa (JPKS). Program ini tidak berbeda jauh dengan program Pemkab Purbalingga yakni Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPKM). “Untuk program JPKS, setiap siswa membayar premi sebesar Rp 5.000 per tahun. Siswa sehat membantu siswa yang sakit. Jika ada siswa yang sakit selain ditangani anggota PMR juga bekerja sama dengan Puskesmas serta jika diperlukan merujuk ke rumah sakit,” kata Bangun Pracoyo.
Dibagian lain, Bangun Pracoyo mengungkapkan, kegiatan di sekolah untuk mendukung suasana sehat diadakan kantin sehat sekolah yang telah bersertifikat. Kantin ini tidak membungkus makanan dengan plastik, styrofoam dan bahan kimi berbahaya. Selain itu, pihak sekolah juga memiliki kebun buah, kebun sayuran, sarana kolam renang dan pembuatan kompos sendiri.
SMPN 3 Bukateja, tambah Bangun Pracoyo, trelah memiliki berbagai prestasi antara lain Juara I Lomba Sekolah Sehat Tingkat Provinsi Jateng, Juara I I Adiwiyata Provinsi Jateng, juara I Kepsek Berprestasi 2012 Tingkat kabupaten Purbalingga, juara I guru berprestasi, dan sejumlah prestasi lainnya.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Sardjono mengatakan, SMP 3 Bukateja menjadi salah satu sekolah di Purbalingga yang menyumbangkan sejumlah prestasi dan membawa nama baik sekolah maupun Purbalingga, serta memberikan sumbangan pendidikan karakter siswa. “Meskipun SMPN 3 berada di sekolah pinggiran, namun prestasinya tidak pernah surut,” kata Sardjono.
Kepala PMI Cabang Purbalingga Suyitno mengharapkan Tim penilai dapat mengetahui secara langsung keunggulan PMR di SMPN 3 Bukateja dibanding sekolah lainnya di Jateng yang dinilai. “Berbagai prestasi khususnya dalam lomba sekolah sehat dan adiwiyata menunjukan bahwa prestasi SMPN 3 sudah tidak diragukan lagi, termasuk dalam kegiatan PMR,” kata Suyitno yang berharap, sekolah ini mendapat juara I lomba PMR Madya tingkat Jateng. (Humas/y)