Wakil Bupati Purbalingga Drs H Sukento Ridho Marhaendrianto MM menyatakan ketidaksukaannya jika PNPM Mandiri Perdesaan dan perkotaan terlalu banyak kegiatan seremonial. Menurutnya, kegiatan-kegiatan seremonial yang terlalu banyak akan memboroskan anggaran, terlebih dalam rangkaian program pemberdayaan masyarakat miskin.
“Misalnya meresmikan proyek pembangunan, yang sederhana saja. Jangan mewah-mewah. Nyuguh saya gampang kok, cukup cimplung, pisang godhog dan teh tawar,” jelasnya dalam Buka Puasa Bersama PNPM Mandiri Perdesaan di Bojongsari, Kamis (11/7).
Wabup mengungkapkan, beberapa waktu lalu pihaknya diundang dalam sebuah rapat PNPM Mandiri yang mengundang para kepala daerah se-Indonesia di Jakarta. Wabup mengaku terkejut karena kegiatan itu bertempat di sebuah ballroom hotel mewah.
“Yang saya tahu, ballroom itu untuk hajatan pengantin, biayanya bisa 1 miliaran. Lha kok ini buat rapat PNPM, yang notabene membicarakan rakyat miskin?” ujarnya prihatin di depan ratusan pelaku PNPM Mandiri.
Menurut Wabup, saat itu pihaknya menanyakan kepada panitia, mengapa tega menyelenggarakan pembahasan rakyat miskin di hotel mewah. Pihak panitia dengan penuh rasa malu mengungkapkan, katanya ballroom hotel itu gratis atau dipinjamkan.
Wabup juga mengajak para pelaku PNPM untuk lebih mengasah rasa empatinya pada penderitaan rakyat miskin. Sebisa mungkin anggaran untuk konsumsi snack dan makan juga dipilih yang sederhana. Jangan sampai untuk rapat-rapat, para pelaku PNPM menyantap makanan lezat dan mewah, sementara rakyat miskin yang dibahas hanya makan singkong rebus sehari-hari.
“Saya pesan, setiap sebelum menyantap makanan, tolong setelah berdoa sebelum makan, jangan langsung makan. Tapi berdoalah juga agar orang-orang miskin juga bisa menikmati makanan seenak yang akan Anda makan,” tegasnya. (Humas/cie)