PURBALINGGA,HUMAS – Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MPd) Kabupaten Purbalingga sukses menyalurkan dana sosial senilai lebih dari Rp 926,9 Juta selama tahun 2011. Penyaluran dansos ini berbeda-beda masing-masing kecamatan, baik dari nominal maupun bentuk dansosnya.
Berdasarkan data alokasi surplus saat tutup buku Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM MPd Tahun Anggaran 2011, Kecamatan Mrebet menyalurkan dana sosial paling tinggi senilai Rp 120 Juta dalam bentuk pemugaran rumah senilai @Rp 3 juta kepada 40 Rumah Tangga Miskin (RTM). Sementara, Kecamatan Kejobong termasuk kecamatan paling kecil dalam penyaluran dansos senilai Rp 37,7 Juta dalam bentuk santunan untuk orang jompo dan manula miskin. Sedangkan Kecamatan Karangreja justru tidak menyalurkan dana sosial sama sekali.
”Kecamatan Karangreja itu terjadi banyak kemacetan pada pinjaman modal bergulirnya. Itu sebabnya, tidak ada surplus bahkan minus. Sehingga tidak bisa menyalurkan dana sosial,” jelas Fasilitator Kabupaten PNPM MPd Integrasi Purbalingga H Muhammad Mujadid STP, Jumat (16/3).
Mujadid menyampaikan surplus yang ada akan terbagi dalam beberapa alokasi, yaitu minimal 50 persen untuk tambahan modal, minimal 15 persen untuk dana sosial, 10 persen untuk dana kelembagaan dan maksimal untuk bonus UPK sebanyak 5 persen. Kemacetan dana di Karangreja mengakibatkan komposisi surplus lebih banyak dialokasikan untuk tambahan modal, jika ada.
”Tapi dana sosial yang dibagikan ke masyarakat Karangreja tetap ada, tapi bukan dari surplus. Dana itu berasal dari operasional UPK, ini inisiatif UPK Karangreja sendiri,” jelasnya.
Operasional UPK, kata dia, diantaranya hak para anggota UPK semacam gaji/ ongkos lelah mereka. Tapi dengan niatan untuk memotivasi masyarakat agar lebih tertib dalam pengembalian dana bergulir, dibarengi niatan untuk meringankan beban sesama, tim dari UPK Karangreja yang dipimpin Siti Ngatikhotun SPt berinisiatif menyisihkan Rp 25 juta untuk dana sosial berupa santunan RTM. (humas/cie)