PURBALINGGA, HUMAS – Pegawai Negeri Sipil (PNS) di jajaran Pemkab Purbalingga diminta untuk tidak bersenang-senang, berkaraoke dan berhura-hura. Jika ada waktu senggang atau hari libur, PNS hendaknya menggunakan waktu untuk belajar, mengintrospeksi diri, berkontemplasi dan berdoa atau melakukan kegiatan yang bermanfaat.
Permintaan tersebut disampaikan kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Purbalingga Ir Sigit Subroto, MT saat menjadi inspektur upacara luar biasa di halaman pendopo Dipokusumo, Senin (19/11).
Dikemukakan Sigit, dalam mengisi waktu libur, biasanya PNS melakukan tiga aktivitas yakni bepergian, makan-makan atau kuliner dan bersenang-senang. “Ada baiknya jika kita menerapkan falsafah adat di Pulau Bali yakni Amati Lelanguan atau tanpa hiburan. Falsafah itu, lanjut Sigit, merupakan bagian dari adat Bali saat melakukan Nyepi. Selain Amati Lelanguan, juga dalam satu tahun setidaknya ada waktu untuk Amati Karya (tanpa pekerjaan), Amati Geni (tanpa menyalakan api), dan Amati Lelungaan atau tanpa melakukan perjalanan keluar rumah.
“Jika ada waktu libur lagi, seperti pekan kemarin, kita mencoba untuk melakukan hal-hal yang positif dan tidak melakukan hura-hura atau bersenang-senang,”pinta Sigit.
Dibagian lain, Sigit meminta kepada para PNS khususnya jajaran staf untuk bekerja dengan semangat dan tidak mengejar jabatan dahulu. Masa depan para PNS muda masih panjang. Jika diibaratkan, PNS itu seperti ombak ditengah lautan, lama-lama akan menjadi gelombang kecil lalu menjadi gelombang besar dan akhirnya terhempas ke pantai.
“Pejabat yang sekarang ada,dulu juga berasal dari staf, lalu meningkat sedikit demi sedikit hingga mencapai puncak karier, dan akhirnya juga akan pensiun laksana ombak yang terhempas ke pantai. Ini merupakan siklus alami yang harus dilewati oleh siapapun,” kata sigit.
Sigit juga mengajak kepada seluruh PNS untuk mendukung program-program yang telah ditetapkan Pemkab. Dalam birokrasi pemerintahan, tambah Sigit, dapat diumpamakan seperti sebuah kendaraan. Sebagian dari kita berfungsi sebagai mur, baut, bahkan mungkin hanya sebagai bagian kecil seperti pentil.
“Namun semuanya penting, tanpa komponen tersebut sebuah kendaraan tidak bisa berfungsi. Oleh karenanya, apapun jabatan atau tugas kita, mari dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggungjawab,” tambah Sigit. (Humas/y)