Purbalingga – Road to Festival Kopi 3 dan Pojok Kopi diharapkan dapat meramaikan Purbalingga Food Center (PFC). Keberadaan Pojok Kopi juga diharapkan dapat menjadi pusat informasi dan edukasi mengenai kopi, khususnya kopi-kopi Purbalingga.
“Sebagai pusat informasi dan edukasi kopi, saya minta temen-temen dari Komunitas Ruang Kopi dan Kompak Purbalingga ke depan, kita bisa saling kerjasama, bersinergi untuk memajukan kopi Purbalingga dan tempat ini dapat menjadi destinasi wisata baru buat temen-temen yang mau ngopi-ngopi santai,” kata ketua petani kopi Purbalingga Bryan, saat pembukaan Road to Festival Kopi 3 dan Pojok Kopi, di PFC, Jumat (10/12).
Plt. Kepala Dinporapar Bambang Widjonarko mengungkapkan, kegiatan ini merupakan program kerja Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Purbalingga dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Tema kegiatan “Bangkitnya Kejayaan Kopi Purbalingga dan Hilangnya Rokok Ilegal. Rangkaian kegiatan Road To Festival Kopi meliputi senam sehat, bursa kopi, sarasehan kopi, lomba seduh, talkshow Gempur Rokok Ilegal. Kegiatan dilaksanakan selama dua hari (jumat-Sabtu) secara luring dan daring.
“Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk membangkitkan kejayaan kopi Purbalingga dengan menghadirkan berbagai varian kopi Purbalingga sebagai media silaturahmi serta pemberian informasi dan peningkatan pengetahuan terkait kopi dan industri kopi dari hulu hingga hilir,” jelasnya.
Kegiatan yang dipusatkan di pojok PFC sisi barat ini juga sebagai sarana sosialisasi tentang pemberantasan/gempur rokok atau cukai illegal di Kabupaten Purbalingga. Peserta kegiatan festival terdiri dari petani kopi, kedai, café dan warung kopi di Kabupaten Purbalingga.
Sementara Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Kabupaten Purbalingga Drs Agus Winarno MSi yang hadir mewakili Bupati Dyah Hayuning Pratiwi menuturkan, kegiatan festival kopi ini sempat terhenti akibat pandemic covid-19. Sebelumnya telah digelar Road to Festival yang pertama tahun 2018, dan kedua tahun 2019, namun pada 2020 tidak bisa dilaksanakan karena pandemic. Agus minta di Pojok Kopi nantinya menyediakan berbagai varian kopi dari Purbalingga termasuk cara penyajiannya.
“Kehadiran Pojok Kopi di PFC ini, ada kopi yang macam-macam, ada kopi Gunung Malang, Kopi Kramat, Gunungwuled, Kopi Lutan Tanalum. Memiliki sensasi sendiri-sendiri, bahkan kopi Lutan disajikan dengan cara unik dan eksotik, yakni nyruput kemudian nyokot gula aren. Ini memiliki sensasi,” tuturnya. (umg_humaspurbalingga).