PURBALINGGA, INFO – Bupati Purbalingga H Tasdi, SH, MM mengapresiasi diselenggarakannya Gelar Potensi Peternakan Tahun 2017 oleh Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga. Kegiatan itu meliputi Kontes Ternak, Pameran Ternak, Sarasehan Pelaku Peternakan dan Lelang Ternak berbagai jenis kambing dan sapi.
Menurut Bupati kegiatan kontes seperti yang dilaksanakan di Pasar Hewan Purbalingga ini sangat bagus untuk menggairahkan peternak dalam mengelola hewan ternaknya. Meski demikian, yang lebih penting harus diupayakan bagaimana Purbalingga menjadi daerah produksi ternak yang besar. Selain untuk kebutuhan lokal, juga mampu menjadi penyuplai utama daging dan ternak sapi di Indonesia.
“Bila perlu di Purbalingga ada semacam Perusda atau apa yang mengembangkan ternak sapi seperti Tapos. Potensinya ada, lahannya ada, pakannya juga banyak. Nanti kita gerakan anak-anak muda kita untuk gemar beternak,” ujar Bupati saat melihat dari dekat kontes ternak dalam rangkaian acara Gelar Potensi Peternakan di komplek Pasar Hewan Purbalingga, Selasa (1/8).
Bupati meminta Dinas Pertanian yang didalamnya ada bidang peternakannya, untuk selalu mengembangkan inovasi baru dalam meningkatkan pengembangan dan perluasan peternakan di kabupaten Purbalingga. “Kalau tahun ini baru Rp 100 juta, menurut saya kurang. Tahun depan kita anggarakan Rp 1 Miliar untuk pengembangan peternakan di kabupaten Purbalingga,” katanya.
Dikatakan Bupati Tasdi, di era kepemimpinannya dibutuhkan sinergi anatara pemerintah dan para peternak dalam rangka menggerakan ekonomi kerakyatan melalui bidang peternakan.
Kepala Dinas Pertanian Ir. Lili Purwati menuturkan, kegiatan Gelar Potensi Peternakan diikuti oleh sedikitnya 350 orang terdiri dari para kelompok tani ternak, asosiasi peternakan, pedagang ternak, dan pelaku usaha peternakan. Khusus kegiatan kontes ternak terdiri dari dua kategori ternak yang dilombakan yakni sapi peranakan ongol (PO) jantan dan betina. Sedangkan untuk pameran ternak meliputi juara vaforit sapi limosin, sapi simental, kambing Kejobong, kambing peranakan Etawa dan domba.
Kambing Kejobong Diakui Pemerintah
Dibagian lain, Lili Purwati menyebutkan sesuai Keputusan Menteri Pertanian Nomor 301/kpts/SR120/5/2017, di kabupaten Purbalingga telah ditetapkan adanya rumpun kambing Kejobong. “Yang dulu dikenal dengan kambing khas Kejobong, sekarang ditetapkan sebagai kekayaan sumber genetik ternak lokal,” jelasnya.
Saat ini, lanjut Lili, populasi ternak kambing Kejobong sudah mencapai 59.588 ekor. Terdiri dari ternak jantan 22.622 ekor dan betina 37.363 ekor. Diharapkan, kambing Kejobong ini kedepan dapat menjadi maskot ternak Purbalingga.
“Kalau di Kebumen ada sapi peranakan ongol, di Purworejo ada kambing peranakan etawa dan sekarang kita memiliki kambing Kejobong,” katanya.
Pihaknya terus berupaya agar populasi ternak di kabupaten Purbalingga semakin meningkat, termasuk populasi kambing Kejobong dengan mengusulkan kucuran dana dari APBN dan APBD. Untuk APBD melalui anggaran perubahan akan dikembangkan melalui anggaran sebesar Rp 100 juta yang dikhususkan untuk pengembangan kambing Kejobong. (PI-4)