PURBALINGGA – Jagung menjadi salah satu komoditas unggulan yang dimiliki petani di Kecamatan Pengadegan. Dalam satu tahun, di Kecamatan Pengadegan produksi jagung mencapai 5,6 ton/hektare (ha) dengan luasan lahan mencapai 300 ha.

Melihat tingginya potensi jagung di Pengadegan, Suranto, warga Desa Pengadegan, Kecamatan Pengadegan menciptakan inovasi di bidang pertanian berupa mesin alat pemipil jagung mini (corn sheller) mini. Dengan biaya produksi Rp 2,8 juta, alat pemipil jagung mini kreasi Suranto mampu memipil jagung hingga 50 kilogram (kg) dalam satu jam.

“Alat ini efektif memangkas biaya produksi petani jagung saat musim panen, khususnya di proses pemipilan. Apalagi jika pemipilan menggunakan cara manual,”ujar Ketua Kelompok Pemuda Tani Mekar Kates Pengadegan ini di sela-sela acara Sambang Tani di Pendopo Sipanji Desa Tumanggal, Pengadegan, Senin (07/10/2024).

Suranto bercerita, sebelum membuat alat ini, ia dan rekannya melakukan observasi dan mencari referensi pembuatan alat dari tayangan di Youtube. Setelah melalui tiga kali percobaan, mesin pemipil jagung mini ini pun baru layak digunakan untuk membantu proses pemipilan jagung hasil panen.

Koordinator BPP Kecamatan Pengadegan Sri Haryanti mengatakan, jagung merupakan komoditas nomor tiga yang kerap ditanam oleh petani di Pengadegan. Setelah singkong dan kencur, ribuan petani yang tergabung di 67 kelompok tani di Pengadegan menanam jagung saat musim tiba dilahan-lahan kering mereka.

“Untuk itu, kami memotivasi kepada para petani untuk bisa mengembangkan atau menciptakan alat pemipil jagung ukuran mini yang ringan, mudah dibawa kemana-mana, serta efisien untuk bisa digunakan mengantisipasi saat musim panen jagung tiba,” kata dia.

Untuk diketahui, data BPP Kecamatan Pengadegan, lahan sawah seluas 23,2 ha, dan lahan kering seluas 2.580 ha. Lahan kering ini terdiri dari tegalan 1.227 ha, perkebunan 508 ha, hutan rakyat 841,7 ha.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Purbalingga Mukodam memberikan apresiasi kepada tokoh pemuda tani yang berhasil melahirkan suatu inovasi alat pemipil jagung mini yang sangat bermanfaat untuk petani, khususnya para petani jagung.

“Inovasi seperti ini yang kami inginkan dan perlu apresiasi, karena mempermudah masyarakat juga mengurangi ongkos panen yang nantinya menghasilkan income luar biasa bagi petani,” ujar dia.(tha/prokompim)