PURBALINGGA – Desa Tumanggal Kecamatan Pengadegan, Purbalingga terkenal dengan kerajinan benang antihan yang dikerjakan oleh masyarakat setempat sejak puluhan tahun lalu. Sayangnya para perajin antihan belum mampu memproses benang kapas ini menjadi produk yang lebih berdaya saing.
Kepala Desa Tumanggal Surati mengaku kerajinan benang antihan yang sudah ada sejak tahun 80-an hingga kini belum bisa berkembang karena masih dikerjakan secara tradisional. Produk kerajinan berupa benang antihan belum bisa dibuat kain tenun Tumanggal karena terkendala belum adanya ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin).
“Sekarang perajinnya sudah mencapai 300-an orang dengan produksi benang rata-rata tiap bulan mencapai 2 ton. Seluruhnya dikirim ke Pekalongan atau Yogyakarta,” kata Surati disela-sela kegiatan Gebrak Gotong Royong bersama Plt Bupati Purbalingga Dyah H Pratiwi, Sabtu (4/8).
Untuk bisa mewujudkan keinginannya agar desanya mampu memproduksi Kain Tumanggal, dirinya meminta pemerintah daerah membantu pengadaan ATBM. Harapannya dengan adanya fasilitasi dari pemkab, derajat kesejahteraan warganya dapat meningkat karena dapat memproses benang antihan menjadi kain tenun yang nilai ekonomisnya lebih tinggi.
Melihat potensi yang dimiliki Tumanggal, Plt Bupati Dyah Hayuning Pratiwi atau yang lebih sering disapa Tiwi berjanji akan memfasilitasi dan mendukung semua potensi yang ada di Desa Tumanggal. Alasanya, Desa Tumanggal merupakan salah satu desa merah atau desa miskin yang harus ditingkatkan produktifitasnya agar mampu meningkatkan kemandirianya.
“Pak Sidik (Kepala Dinperindag-red) Saya minta kerajinan benang antihan yang dilakukan 300-an perajin yang kebanyakan sudah lansia bisa difasilitasi bantuan alat tenun. Saya kira bisa dianggarkan pada 2019 mendatang,” kata Tiwi.
Selain potensi kerajinan, Plt Bupati juga meminta Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Dinporapar) untuk mensuport pengembangan wisata agro yang tengah dikembangkan masyarakat setempat.
“Kegiatan Gebrak Gotong Royong sengaja ditempatkan di Desa Tumanggal juga untuk mendukung pengembangan potensi yang ada di desa ini,” ujar Camat Pengadegan Joko Pribowo, S. Sos. (Hr/humas)