PURBALINGGA, HUMAS – Produsen sepeda motor Viar di Indonesia PT Triangle Motorindo memesan knalpot dari perajin di Purbalingga. Knalpot yang diminta untuk mencukupi sepeda motor roda tiga. Dalam satu bulan, perajin dimintai mengirimkan 2.000 knalpot. Sementara rata-rata produksi sepeda motor Viar roda tiga antara 3.000 – 4.000 unit per bulan.
Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi (Dinperindagkop) Purbalingga Drs Agus Winarno, M.Si mengungkapkan, pesanan knalpot dari perajin Purbalingga saat ini tengah dipersiapkan. Perajin yang difasilitasi Pemkab masih menyiapkan mesin cetak dan peralatan pendukung lain.
”Bentuk knalpot dan ketebalan besi pesanan motor Viar berbeda dengan knalpot pada umumnya, sehingga perajin harus menyesuaikan lagi peralatan cetaknya,” kata Agus Winarno disela-sela penyerahan satu buah sepeda motor roda tiga Viar Karya 200 kepada Pemkab Purbalingga, di halaman pendopo Dipokusumo, Jum’at (27/7).
Penyerahan sepeda motor itu dilakukan oleh Deputy Direktur Muncul Sukses Makmur-Master Dealer Viar di Purbalingga, Santoso Budiawan kepada Bupati Drs H Heru Sudjatmoko, M.Si. Ikut hadir dalam kesempatan itu Plt Sekda Imam Subijakto, S.Sos, M.Si, Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) C Sumarni DS, Kabag Humas Setda drs Rusmo Purnomo, dan GM Marketing CV Muncul Sukses Makmur (MSM), Budi Hartono.
Disebutkan Agus, perajin Purbalingga optimis akan mampu mencukupi kebutuhan knalpot untuk produsen motor Viar yang pabriknya berada di Semarang. Rasa optimis ini karena perajin knalpot Purbalingga sudah terbiasa memenuhi permintaan pasar dari sejumlah Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) mobil, kebutuhan ekspor untuk knalpot mobil Mercedes Benz, serta knalpot kendaraan tempur Panser Anoa PT Pindad yang dibeli oleh Malaysia.
”Jika mesin cetak dan peralatan pendukung lain sudah siap, untuk mencukupi pesanan 2.000 buah knalpot per bulan cukup dikerjakan oleh tiga perajin saja,” kata Agus Winarno sembari menambahkan, harga knalpot ekonomis dan masih ada margin keuntungan perajin.
Agus mnambahkan, sejumlah komponen onderdil motor Viar kebanyakan diperoleh dari perajin lokal, seperti dari Klaten, Tegal, Pati dan Purbalingga. Setiap kabupaten mensuplai onderdil sesuai yang diproduksi. ”Kami juga mencoba akan membuat handle kopling dan alas kaki pengendara motor Viar. Perajin di Purbalingga sudah sangat mampu bisa membuatnya,” tambah Agus.
Deputy Direktur Muncul Sukses Makmur Mster Dealer Viar, Santoso Budiawan mengemukakan, 80 persen komponen motor dibuat di Indonesia, sedangkan siasanya 20 persen masih mengimpor dari mitra kerja Taiwan. Kehadiran motor Viar roda tiga untuk mendukung para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang membutuhkan sarana transportasi. ”Dari komponen onderdil untuk sepeda motor Viar, juga berasal dari para perajin termasuk perajin knalpot Purbalingga, sehingga mampu mengangkat pendapatan perajin,” kata Santoso.
Santoso mengatakan, sepeda motor Viar roda tiga cocok untuk usaha pengangkutan gas, jual beli roti, angkutan sayur, mengangkut hasil pertanian, dan sebagainya. Dan yang jelas, pengemudi hanya butuh SIM C, serta sepeda motor roda tiga lebih gampang masuk ke gang-gang sempit. “Hal inilah kelebihan yang dimiliki sepeda motor roda tiga, sehingga semakin diburu pengusaha UMKM. Selain itu juga memiliki kelebihan antara lain harga terjangkau dan berkualitas di kelasnya, model dan desain selalu mengikuti trend, ketersediaan suku cadang yang harganya murah, dan sistem standarisasi mesin yang mudah diperbaiki di mana saja,” ujar Santoso Budiawan
Santoso menambahkan, standar produk VIAR telah teruji seperti Standar Ketahanan Mesin dari Lembaga Riset Pemerintah (BPPT), Standar Uji Emisi Euro 2000, Standar Ketahanan Mesin Jakarta-Palembang PP dan Jakarta-Surabaya PP.
Bupati Heru Sudjatmoko menyatakan ucapan selamat dan berterima kasih atas kesediaannya membuka master dealer di Purbalingga. Bupati berharap, keberadaan master daler Viar akan memberikan peran dalam meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM.
”Sepeda motor Viar rupanya cocok juga jika dibawa ke kebun atau sawah, nanti setelah pensiun, saya akan membeli,” ujar Heru Sudjatmoko.
Usai penyerahan sepeda motor roda tiga itu, Bupati Heru memerintahkan Plt Sekda Imam Subijakto untuk mencobanya berkeliling di halaman pendopo. Sementara kepada Kepala DPPKAD Sumarni, Bupati meminta sepeda motor untuk dimasukan sebagai daftar inventaris Pemkab. Soal penggunaan akan ditentukan kemudian. (Humas/y)