PURBALINGGA_Kabupaten Purbalingga mendapatkan sertifikat Eliminasi Malaria dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia DR Dr Terawan Agus Putranto, Sp. Rad (K). Penerimaan sertifikat Eliminasi Malaria dari Menteri Kesehatan RI diserahkan kepada Deri Asta SH., walikota Sawahlunto, H. Saply, TH., Bupati Mesuji, Ir. Wahyu Budi Saptono, Sekda Banyumas, dan drg. Hanung Wikantono MPPM., Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga, di JIEXPO Kemayoran Jakarta pada 19 Februari 2019 lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga Hanung mengatakan, daerah endemi malaria di Kabupaten Purbalingga berada di wilayah sisi timur utara meliputi kecamatan Rembang, Karangmoncol, Pengadengan dan Kaligondang. Namun berkat upaya dan kerja keras jajaran Puskesmas di wilayah tersebut, secara pelahan tapi pasti jumlah kasusnya menurun. Spot survei malaria terakhir dilakukan pada tahun 2018 – 2019 dengan lokasi di Desa Tetel, Tegalpingen, Pengadegan Kecamatan Pengadegan, Desa Sidareja dan Selakambang Kecamatan Kaligondang, Desa Panusupan Kecamatan Rembang dan Desa Tunjungmuli Kecamatan Karangmoncol.
“Saat ini kasus malaria kalaupun ada merupakan kasus malaria yang berasal dari pendatang, biasanya luar Jawa. Kami juga sempat melakukan “massblood survei di Batalion 406 CK Bojong. karena banyak tentara kita yang dikirim ke Papua, dimana Papua merupakan daerah endemi Malaria” jelas Hanung.
Sementara Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE B Econ MM mengapresiasi kinerja jajaran Dinas Kesehatan dalam menanggulangi kasus Malaria, bahkan Kabupaten Purbalingga sudah mendapatkan Sertifikat Eliminasi Malaria dari Menteri Kesehatan.
Bupati yang akrab dipanggil Tiwi berharap, tidak hanya kasus malaria saja yang mampu dituntaskan, tetapi permasalahan kesehatan lainnya perlu dicarikan solusi dan pengentasannya. Seperti kasus stunting, Tiwi mengaku mendapatkan instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo agar pemerintah kabupaten maupun provinsi, serius menangani dan mencegah stunting.
“Permasalahan kesehatan yang sudah mampu kita atasi diantaranya terkait masalah gizi buruk. Kasus gizi buruk ini sudah dapat diatasi, kemudian angka stunting juga sudah menurun, dan prestasi lain yang terakhir kita raih adalah sertifikat Eliminasi Malaria. Saya terimakasih ini, kepada jajaran Dinas Kesehatan dan Puskesmas-Puskesmas.” katanya.
Meski demikian Tiwi mengingatkan, bidang kesehatan masih mempunyai tugas yang menjadi perhatian pemerintah daerah, provinsi maupun pusat, yakni terkait tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Termasuk permasalahan perilaku hidup sehat berupa BAB sembarangan. Purbalingga masih memiliki permasalahan dengan Open Defecation Free (ODF). (u/humpro).