PURBALINGGA, HUMAS – Karya bakti TNI 2012 direncanakan akan membuka jalan baru sepanjang 5,6 kilometer yang menghubungkan Desa Karangjambu, Kecamatan Karangjambu dengan Desa Ponjen, Kecamatan Karanganyar. Jalur tersebut saat ini merupakan areal hutan dan sebagian tanah milik warga. Jika berhasil dibuka akan mendukung perekonomian warga setempat.
Kepala Bappeda Purbalingga Ir Setiyadi, M.Si mengatakan, pada tahap pertama, TNI akan membuka jalur sepanjang 2.000 meter dengan lebar 7 meter dan saluran air 0,7 meter di tepi jalan. “Pembuatan jalan ini merupakan jalan rintisan yang secara langsung akan membuka akses perekonomian warga masyarakat dan juga mendukung aktifitas Perhutani dalam mengambil hasil produksi berupa getah pinus,” kata Setiyadi disela-sela rapat persiapan Karya Bakti TNI di ruang rapat Bappeda, Sabtu (23/9).
Dijelaskan Setiyadi, pada tahap selanjutnya tahun 2013 akan dilanjutkan pembukaan jalan sepanjang 2 km, kemudian tahap III sepanjang 1,6 km, tahap IV pembuatan gorong-gorong 6 buah dan lima buah jembatan. Sedang tahap V akan dilakukan pengerasan jalan sepanjang 5,6 kilometer dengan lebar 7 m.
”Pembukaan jalan baru ini untuk mewujudkan mimpi warga masyarat di dua desa tersebut. Namun, pelaksanaannya tidak bisa dilakukan dalam satu – dua tahun, namun bertahap sesuai dengan kemampuan Pemkab. Selain itu, kendala tanah yang berstatus milik Perum perhutani juga dalam proses perijinan untuk dibuat jalan,” kata Setiyadi.
Setiyadi menggambarkan, lokasi yang akan dibuat jalan baru memang cukup berat. Kemiringan bukit dan jurang yang curam, harus diperhitungan secara matang. ”Tahap kedepan tentunya jalan tersebut harus bisa dilewati kendaraan roda empat, sehingga kemiringan bukit yang lebih dari 45 derajat harus dihindari atau dikepras. Dan juga harus diperhitungan untuk tidak merusak pohon di hutan,” kata Setiyadi.
Sementara itu Kepala Desa Ponjen Akhmad Samsudin mengatakan, jika ditarik jalan antara Karangjambu – Ponjen sebenarnya lebih dari 5,6 kilometer. Total jarak dari Karangjambu hingga mencapai jalan desa di Ponjen seluruhnya 7 kilometer. Jika benar-benar dibuka, maka warga Karangjambu yang akan menuju Bobotsari bisa menghemat jarak sekitar 12 kilometer. Selama ini, warga Karangjambu jika ke Bobotsari harus melewati Karangreja terlebih dahulu yang berjarak sekitar 21 kilometer.
”Warga kami siap mendukung dengan merelakan sebagian tanahnya jka nanti akan dibuat jalan. Karena warga terbantu untuk transportasi angkutan kapulaga dan rumput glagah,” kata Ahmad Samsudin. (Humas/y)