PURBALINGGA – Sanggar ‘Sang Gurita’ Purbalingga keluar sebagai juara II pada festival kesenian tradisi bambu yang diadakan di Yogyakarta, Selasa-Rabu (9 – 10/9). Purbalingga dikalahkan oleh utusan dari Kabupaten Banyuwangi. Sementara juara III diraih Kabupaten Kulonprogo. Festival diselenggarakan Balai pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinbudparpora Purbalingga, Drs Sri Kuncoro mengatakan, festival sekaligus workshop tentang Revitalisasi Musik Bambu diikuti sekitar 100 utusan dari Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. “Perlunya revitalisasi Musik Bambu sebagai kekayaan budaya daerah dimaksudkan agar generasi muda bangsa tidak kehilangan akar budayanya sendiri karena telah dibuai budaya asing,” kata Sri Kuncoro, Kamis (11/9).
Sri Kuncoro menambahkan, dalam kegiatan tersebut menghadirkan delapan narasumber yang mempresentasikan pengalaman, termasuk dirinya. Nara sumber tersebut yakni G.R. Lono Lastoro Simatupang yang mengangkat judul “Musik Bambu Di Era Globalisiasi, Peluang dan Tantangan”, Darno dengan judul “Musik Bambu Sebagai identitas dan kekayaan Budaya Daerah”. Kemudian R. Katno dengan judul “Mengapresiasi Musik Bambu Sebagai Kekayaan Budaya, Upaya Perlindungan dan Pengembangan”, Joko Mursito dengan judul “Peran pemerintah Dalam Pelestarian Seni Tradisiusik Bambu”, Sri Kuncoro (Purbalingga) dengan judul “Pentingnya Pembuinaan Seni Bambu Bagi pelestarian Budaya”.
Sedangkan pembicara Pardiman Djojonegoro dengan judul “Apresiasi Masyarakat Terhadap Keberadaan Seni Musik Bambu”; Y.Sutopo dengan judul “Eksistensi Musik Bambu dan Usaha pelestarian” serta Sahuni dengan judul “Upaya Pengembangan Seni Musik Bambu, Kendala dan Solusinya”. (y)