PURBALINGGA INFO – Purbalingga mempunyai potensi besar untuk pengembangan budidaya ikan air tawar, dengan luas areal budidaya ikan sebesar 116 hektar. Menurut Akromudin Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Purbalingga saat diwawancara, komoditas yang potensial untuk dikembangkan secara budidaya adalah ikan konsumsi seperti ikan nila, gurame, lele dan patin, Selasa (21/6/2022).
Berdasar data Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Purbalingga saat ini ada 11.000 rumah tangga perikanan, 270 kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan), dan 15 kelompok pengolah dan pemasaran di Purbalingga
“Kami melihat bahwa salah satu potensi perikanan di Purbalingga adalah produksi ikan nila, yang dari waktu kewaktu produksinya sudah semakin meningkat,” katanya.
Ikan saat ini menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia, oleh karena itu kebutuhan ikan akan terus meningkat dari tahun ketahun. Untuk memenuhi kebutuhan ikan di Purbalingga, diperlukan peningkatan produksi budidaya ikan air tawar. Selain manfaat ekonomi yang didapatkan, juga sebagai salah satu upaya meningkatkan ketahanan pangan.
Saat ini kendala terbesar yang dihadapi petani ikan adalan perubahan iklim, pengadaan bibit dan harga pakan yang terus melambung tinggi. Untuk mengatasi hal itu DKPP Purbalingga melakukan beberapa program pemberdayaan dan bantuan kepada pokdakan di Purbalingga.
“Pemberian bantuan 32 paket atau 128 ekor calon induk gurame pada kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) Mina Barokah di Desa Kembaran Kulon serta bantuan 41.600 ekor bibit nila merah untuk Pokdakan Mina Alka di Desa Kajongan yang bersuber dari APBD Provinsi Tahun anggaran 2022, pemberian bantuan pakan serta alat pembuat pelet” katanya.
Selain itu untuk menjaga kelestarian sumber hayati di perairan umum, DKPP Purbalingga telah menebarkan 180.000 bibit ikan Nilem yang merupakan ikan endemic di berbagai sungai di Purbalingga. (DHS/Kominfo)