PURBALINGGA, HUMAS – Hasil Pemantauan I (P1) Penghargaan Adipura Tahun 2012/2013, Purbalingga menduduki Rangking kedua se-Jawa Tengah setelah Kabupaten Pati. Karenanya, Purbalingga optimis akan meraih Adipura Kencana. Penghargaan Adipura telah diraih oleh Purbalingga sempat kali berturut-turut sejak tahun 2009. “Target kita tahun ini meraih Adipura Kencana, karena dengan Adipura Kencana, secara otomatis juga dapat Penghargaan Adipura yang empat tahun berturut-turut kita raih,” kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Drs Ichda Masrianto MSi, Sabtu (9/2). Berdasarkan Lampiran Surat Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jateng No 660.1/ BLH.III/ 0265 tanggal 6 Februari 2013 Perihal Persiapan Pemantauan II Program Adipura 2012/2013, Purbalingga memperoleh skor 75,99 di bawah Pati yang mendapat skor 76,55 dan di atas Kabupaten Jepara yang bernilai 75,30. Skor ini jauh lebih tinggi dari P1 pada periode sebelumnya yang hanya memperoleh skor 63 dari target 74. Untuk menghadapi P2 ini, Pemkab Purbalingga melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait telah melakukan berbagai upaya. Sebagai contoh penambahan hutan kota, taman kota, bank sampah, bio metan green, TPS terpilah, serta pelatihan-pelatihan seputar reuse, reduce dan recycle (3R) bagi Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). “Kami juga telah membangun pusat-pusat biogas, penataan alun-alun, penanaman pohon di lapis dalam alun-alun, pavingisasi alun-alun seluas 800 meter persegi, dan penambahan pot di berbagai sudut dan ruas jalan di kota, serta perbaikan trotoar,” imbuhnya. Khusus dalam upaya meraih Adipura Kencana, pihaknya juga telah melakukan berbagai inovasi seperti green energy, green transportacy, pembentukan green community, dan green building untuk perkantoran. Ketika ditanya mengenai alokais dana untuk persiapan Adipura ini, menurut Ichda, sebenarnya tidak ada alokasi khusus untuk Adipura karena Pemkab Purbalingga memiliki pos-pos anggaran berbagai program kerja yang mendukung pelaksanaan upaya meraih Penghargaan Adipura ini. “Pemkab Purbalingga sangat berkomitmen untuk menciptakan suasana kota yang indah, hijau dan rimbun serta nyaman. Hal ini antara lain dibuktikan dengan pembuatan taman kota dan hutan kota itu dananya miliaran, juga penanaman pohon, rehab trotoar dan pot. Tapi secara tidak langsung mendukung sekali Adipura,” imbuhnya. Menurut Ichda, banyak orang di luar purbalingga yang memuji kalau Purbalingga semakin tahun semakin teduh dan hijau. Apalagi jika kita lihat dalam kurun lima hingga 10 tahun yang akan datang. Dengan banyaknya penanaman pohon, pembangunan hutan kota dan taman kota, diharapkan Purbalingga menjadi kota yang nyaman untuk beraktivitas dan dihuni. Green Tranportacy Untuk mendukung green city, Pemkab Purbalingga menghimbau para pihak manajemen pabrik yang memiliki ribuan pekerja untuk menyediakan transportasi massal sendiri agar meminimalisir polusi udara. Menurut Ichda, difokuskan bagi para pekerja yang selama ini berkendara sepeda motor. “Yang sudah melaksanakan itu PT Shun Chang. Tapi kami juga menghimbau pabrik-parik yang lain mengikuti jejaknya. Utamanya untuk meminimalisir penggunaan sepeda motor yang berarti juga meminimalisir polusi udara,” jelasnya. Kepada pabrik-pabrik ini, pihaknya juga menghimbau untuk pemeriksaan polusi secara rutin agar pencemaran lingkungan dapat dikendalikan. Untuk kendaraan umum, melalui Dinhubkominfo, juga telah dilakukan pemeriksaan ambang batas emisi gas buang secara rutin. “Jadi, tujuan kita bukan semata-mata meraih Adipura, tapi juga untuk kenyamanan dan kesehatan lingkungan yang lebih besar,” tuturnya lagi. Perilaku Masyarakat Salah satu kendala yang tidak dapat diabaikan, kata Ichda, terkait dengan perilaku sebagian masyarakat yang belum sadar lingkungan. Hal ini bisa dilihat dari kondisi sungai – sungai dan irigasi yang masih terdapat sampah. “Ada tiga factor mengapa masyarakat berperilaku seperti itu. Yang pertama karena memang tidak tahu, lalu karena tidak adanya sarana prasarana dan fasilitas yang mendukung dan yang ketiga karena tidak adanya keteladanan dari tokoh-tokoh masyarakat setempat,” paparnya. Untuk fasilitas dan sarana prasarana, pihaknya telah memperbanyak Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sementara dan tempat sampah terpilah di sepanjang ruas jalan dan sudut kota. Ada pula pembagian komposter melalui kelurahan-kelurahan. “Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat, kami juga melaksanakan pelatihan 3R melalui BKM-BKM dan bekerja sama dengan TP PKK untuk menjangkau yang berada di luar kota,” ungkapnya. Kini, semua pihak, khususnya para tokoh masyarakat harus ikut memberikan keteladanan yang baik dalam berperilaku ramah lingkungan dan hidup yang sehat. Karena tanpa adanya perubahan dalam perilaku masyarakat, kata Ichda, tujuan Adipura ini sebenarnya belum tercapai. (Humas/cie)