PURBALINGGA, INFO – Pusat kesehatan hewan (Puskeswan) Purbalingga menjadi salah satu nominator peraih penghargaan Abdi Bakti Tani tahun 2017. Penghargaan tersebut diberikan dua tahun sekali oleh Kementerian Pertanian (Kementan) kepada Unit Kerja Pelayanan Publik (UKPP) bidang pertanian yang berprestasi dalam meningkatkan kinerja pelayananya kepada publik. Tim dari Kementan rencananya akan melakukan verifikasi ke Purbalingga pada Rabu (20/9) mendatang.
Kepala Dinas Pertanian Purbalingga Ir Lily Purwati mengatakan, Abdi Bakti Tani merupakan penghargaan dalam bentuk piala, plakat atau piagam yang diberikan oleh Menteri Pertanian kepada UKPP berprestasi bidang pertanian yang telah melaksanakan pelayanan prima secara berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur. Penghargaan jenis piala akan diberikan jika hasil penilaian mampu mencapai kategori Sangat Baik dengan skor 91 – 100, penghargaan plakat jika kategori Baik (81 – 90), dan jenis piagam diberikan jika hasil penilaian masuk kategori Cukup dengan skor 71 – 80.
“Kami berharap, Puskeswan Purbalingga bisa memperoleh nilai Sangat Baik, dan selanjutnya pada waktu mendatang bisa meraih piala Abdi Bakti Tani Kencana. Piala Abdi Bakti Kencana diberikan jika selama tiga tahun berturut-turut UKPP tersebut meraih piala dan mampu meningkatkan kinerja kepada masyarakat,” kata Lily Purwati, Jum’at (15/9).
Sementara itu Kepala Puskeswan Purbalingga Drh Retno Endrawati mengatakan, wilayah kerja Puskeswan Purbalingga meliputi seluruh wilayah di 18 kecamatan di Purbalingga. Puskeswan Purbalingga dibagi menjadi tiga wilayah satuan tugas (Satgas) yakni Puskeswan Purbalingga yang berlokasi di kompleks Rumah Potong Hewan di Kelurahan Kembaran Kulon dengan wilayah kerja enam kecamatan masing-masing Kecamatan Purbalingga, Padamara, Kutasari, Bojongsari, Kalimanah dan Kemangkon.
Kemudian Satgas Puskeswan Bobotsari berlokasi di Desa Gandasuli, Kecamatan Bobotsari dengan wilayah tugas enam kecamatan masing-masing Kecamatan Bobotsari, Mrebet, Karangreja, Karangjambu, Karanganyar, dan Kertanegara. Dan Satgas Puskeswan Bukateja yang berada di kompleks Balai Penyuluhan Pertanian di Desa Kedungjati Kecamatan Bukateja yang memiliki wilayah kerja enam kecamatan yakni Bukateja, Kaligondang, Pengadegan, Kejobong, Rembang, dan Kecamatan Karangmoncol.
“Tenaga yang kami miliki terdiri dari tiga orang dokter hewan PNS, 1 dokter hewan Tenaga Harian Lepas (THL), satu orang paramedik PNS, 2 paramedik THL, serta satu orang tenaga administrasi PNS,” kata Retno Endrawati.
Pelayanan yang dilakukan Puskeswan, lanjut Retno, meliputi vaksinasi, pemeriksaan kebuntingan dan gangguan reproduksi, pelayanan terpadu kesehatan hewan, visum et repertum, pengambilan sampel, inseminasi buatan, desinfeksi, pelayanan konsultasi, informasi, dan edukasi peternakan serta pelayanan pemeriksaan kesehatan hewan.
“Salah satu inovasi yang kami lakukan adalah membuat katrol ternak (hip lifter) untuk mengatasi ternak sapi yang mengalami kesulitan berdiri. Inovasi ini kami pilih karena banyaknya kasus kejadian sapi ambruk/roboh karena berbagai macam sebab seperti kasus demam tiga hari, kekurangan mineral tubuh, maupun kelelahan otot dan syarat akibat penyakit lain serta kelelahan ternak akibat perjalanan jauh,” kata Retno sembari menambahkan, kasus sapi ambruk jika dibiarkan akan menyebabkan paralisa atau kelumpuhan pada kaki yang berakibat fatal dengan prognosa infausta (susah disembuhkan), sehingga sangat merugikan peternak. (PI-1)