PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Tasdi dan Wabup Dyah Hayuning Pratiwi terus memacu kinerja seluruh stakeholder di pemerintahan maupun masyarakat. Begitupun dalam mengatasi kemiskinan yang masih tinggi. Sejumlah program dilakukan, salah satunya melalui program Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
“Ini momentum bagi kita untuk memikirkan bagaimana caranya mengangkat masyarakat dari kemiskinan. Hari ini (25/3) kita mulai merehab rumah warga yang tidak layak huni. Mari kita lakukan bersama-sama dengan bergotongroyong seperti budaya yang diwariskan nenek moyang kita,” ujar Bupati Tasdi didampingi Wabup Tiwi dan Ketua DPRD Tongat saat melakukan launching atau rehab perdana RTLH di kediaman Yudiarto Desa Tetel Kecamatan Pengadegan, Jumat (25/3).
Kegiatan bedah rumah tersebut dilakukan dalam rangkaian acara Subuh Berjamaah Keliling bareng Bupati dan Wabup Purbalingga yang diisi shalat Subuh berjamaah di Masjid Al Huda, Medang bersama, Bedah RTLH, peninjauan lokasi pembangunan jembatan dan shalat Jumat berjamaah di desa Tegalpingen, Pengadegan.
Pada kesempatan itu, Bupati Tasdi mengajak jajarannya dan seluruh warga untuk menggelorakan kembali semangat gotongroyong dalam berbagi kegiatan. Baik kegiatan pemerintahan maupun kemasyarakatan. Dia menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung bedah rumah, bukan hanya tenaga juga pemikiran dan dana.
“Pemkab hanya memberikan dana stimulan Rp 10 juta tiap RTLH. Kekuranganya ditanggung bersama dengan gotong royong. Alhamdulillah pagi ini banyak pihak telah ikut membantu. Saya berharap ini dapat juga dilakukan ditingkat kecamatan maupun desa,” katanya.
Saat rehab rumah milik Yudiarto dimulai, Bupati Tasdi dan Wakil Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi tak mau hanya jadi penonton. Keduanya turun dan ikut bekerja membantu warga lainnya yang sedang bergotong royong membangun rumah tersebut. Tak hanya memberikan komando, Bupati bahkan secara spontan menaiki tangga yang disiapkan warga untuk membongkar dan menurunkan genteng rumah tersebut.
Dibantu oleh Ketua DPRD Purbalingga Tongat, Bupati terlihat kompak bergantian “ngaduk” semen dan menggotong rangken rumah yang sudah diturunkan warga. Begitu juga Tiwi bersama suaminya, terlihat antusias berbaur dengan ratusan warga yang ikut bergotongroyong. Para pejabat Pemkab Purbalingga yang ikut hadir dalam acara tersebut juga ikut beramai-ramai membantu warga yang tengah bergotong royong.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Purbalingga Sigit Subroto mengemukakan, tahun ini, APBD Kabupaten Purbalingga mengalokasikan dana Rp 17 miliar untuk merehab 1.700 RTLH dengan bantuan Per RTLH sebesar Rp 10 juta. Tiap desa rata-rata ada 6 – 7 RTLH yang akan direhab.
“Ini alokasi yang sangat tinggi dan menjadi rekor terbesar bantuan RTLH selama ini. Dan sesuai arahan Bupati akan kita usahakan terus naik ditahun-tahun berikutnya,” katanya.
Dia menuturkan, dalam pelaksanaanya rehab RTLH dilakukan oleh panitia pelaksana (Panlak) di tingkat desa. Dana bantuan dari DPU, lanjutnya, akan ditransfer melalui rekening timlak, yang kemudian akan dibelanjakan oleh timlak sesuai dengan kebutuhan rehab.
“Hari ini merupakan pelaksanaan rehab pertama dari 1700 RTLH se kabupaten Purbalingga. Mulai hari ini program rehab RTLH akan dilakukan serempak didesa-desa lainnya. Di desa Tetel sendiri ada 6 rumah yang akan dikerjakan menyusul pada hari-hari mendatang,” jelasnya.
Khusus untuk kegiatan bedah rumah dalam rangkaian kegiatan Subuh Berjamaah Keliling ini, sejumlah perusahaan daerah ikut bergotongroyong membantu pendanaan. Diantaranya Bank Jateng menyumbang Rp 2,5 juta, PD BPR BKK Rp 2 juta, PD Owabong Rp 1 juta, Bazns Purbalingga Rp 3,5 juta serta PDAM, BPRS Buana Mitra Perwira dan PD Arta Perwira masing-masing Rp 500.000. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Purbalingga juga berkomitmen membantu Rp 3 juta si setiap kegiatan bersama Bupati.
“Kami punya sekbid pengabdian masyarakat yang tahun ini juga memprogramkan bedah rumah diluar program pemda. Minimal 1 rumah tiap kecamatan akan kami rehab. Termasuk partisipatif setiap kegiatan rehab bersama Pak Bupati, PGRI setempat (kecamatan-red) juga membantu dana Rp 3 juta, termasuk tenaganya,” jelas Ketua PGRI Purbalingga Sarjono.
Pada kegiatan tersebut, juga diserahkan bantuan paket Al Quran untuk takmir Masjid Al Huda Desa Tetel dan Masjid Al Karoma Desa Tegalpingen Kecamatan Pengadegan. Baznas Purbalingga juga menyerahkan zakat produktif bagi pelaku UMKM di Desa Tetel dan Tegalpingen masing-masing untuk 5 orang. Tak mau ketinggalan, Tim Penggerak PKK Purbalingga bersama Dinsosnakertran juga memberikan bantuan paket sembako untuk dua desa masing-masing sebanyak 8 paket.
Sementara, Camat Pengadegan Sarno mengatakan, tahun ini, wilayah yang dipimpinnya mendapatkan bantuan rehab RTLH untuk 84 rumah. “54 rumah direbah menggunakan dana dari APBD Kabupaten Purbalingga dan 30 rumah direhab menggunakan dana dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah,” imbuhnya. (Hardiyanto)