PURBALINGGA, INFO – Relawan Penanggulangan dan Pemberantasan Covid-19 Desa Tunjungmuli membagikan takjil kepada pengendara motor. Pembagian ini merupakan wujud kepedulian untuk berbagi kepada sesama, agar pengendara bisa berbuka di jalan tanpa harus membeli makanan.
Kepala Desa Tunjungmuli, Joko Pranoto mengatakan kegiatan pembagian takjil merupakan hasil infak dan sodaqoh dari para donatur. Para donatur memberikan takjil kepada tim relawan untuk dibagikan kepada para pengendara motor yang melintas di jalan Tunjungmuli-Majingklak.
“Pembagian takjil dilakukan setiap hari, yang dilakukan secara bergiliran oleh para donatur. Selain takjil para donatur juga memberikan makan buka puasa kepada relawan jaga posko Covid-19”, kata Joko saat pembagian Takjil, Kamis (30/4).
Relawan Covid-19 menurut Joko Pranoto terdiri dari organisasi kepemudaan di desa, seperti Kokam, Banser dan Pemuda Pancasila. Relawan secara bergantian melakukan penjagaan di pintu masuk Desa Tunjungmuli. Semua pemudik dilakukan pendataan dan penyemprotan disinfektan jika ada pengendara masuk ke desa.
“Meskipun ada sebagian desa telah memberhentikan penjagaan posko, kami masih terus melakukan penjagaan, jika perlu sampai pemerintah mengatakan wabah Corona berakhir,” tambahnya.
Selain penjagaan, lanjut Joko, Pemdes juga telah menyediakan rumah karantina. Bekas rumah dinas bidan desa disulap menjadi rumah karantina. Rumah karantina ini bisa memuat 6 orang, dan segala sesuatu sudah disediakan, seperti kasur dan makan juga akan disediakan oleh Pemdes.
“Rumah karantina ini kita namai Dafna yang artinya kemenangan. Setelah lulus karantina pemudik akan kami berikan sertifikat selesai karantina. Sehingga pemudik bisa berkumpul lagi dengan keluarganya,” katanya.
Sedangkan Camat Karangmoncol, Juli Atmadi saat mengecek keberadaan rumah karantina di Desa Tunjungmuli mengatakan, rumah karantina sangat representatif dekat dengan jalan raya dan terlihat bersih dan rapi. Semoga dengan adanya rumah karantina yang diusahakan oleh desa bisa bermanfaat yakni bisa mencegah virus Corona.
“Walaupun sudah diupayakan rumah karantina, harapannya masyarakat untuk tahun ini tidak mudik dahulu, agar penyebaran Covid-19 tidak menyebar. Walaupun dirasa sehat, kita tidak menyadari sebagai pembawa virus, yang dikenal sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG),” tambahnya.
OTG bisa menularkan kepada keluarga, saudara dan tetangganya. Sehingga pemudik perlu dikarantina selama 14 hari, agar sebagai OTG tidak menyebarkan kepada orang lain. Sehingga jika pemudik pulang kampung wajib karantina 14 hari. (PI-7)