PURBALINGGA, INFO- Prestasi mentereng Purbalingga yang menyabet juara III Jogo Tonggo tidak diikuti dengan pelaporan pada aplikasi. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinpermasdes (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa) Purbalingga, Moch. Najib saat memberikan sambutan pada acara pematangan New Jogo Tonggo, Kamis (7/1/2021) di Graha Srikandi komplek Pendapa Dipokusumo Purbalingga.

Najib mengatakan, beberapa waktu lalu Desa Bodas Karangjati Kecamatan Rembang memenangkan lomba Jogo Tonggo tingkat Provinsi Jawa Tengah. Namun, hal tersebut tidak diikuti dengan pelaporan di aplikasi Jogo Tonggo dan tercatat baru 6,7% yang terisi sehingga menempatkan Kabupaten di posisi paling buncit di Jawa Tengah untuk pengisian aplikasi Jogo Tonggo.

“Pengisian aplikasi Jogo Tonggo masih 6,7% dan kita nomor satu dari bawah walaupun ada kenaikan per hari ini sudah 13% dan ada di nomor dua dari bawah,” kata Najib.

Najib menambahkan, ada Kabupaten yang telah mencapai 100% dalam pengisian aplikasi tersebut yang di dalamnya ada berbagai variabel seperti aspek keamanan, pangan, kesehatan, hiburan dan lainnya. Akan tetapi dirinya menyangsikan validitas lapangan Kabupaten/ Kota yang telah mengisi aplikasi mencapai 100% tersebut karena pada faktanya Purbalingga justru mendapat prestasi dari lomba Jogo Tonggo yang di dalamnya ada verifikasi factual.

“Ada yang sudah 100%. Walaupun kita juga bisa pertanyakan kebenaran di lapangan,” imbuhnya.

Kasi Aplikasi dan Infrastruktur TIK pada Dinkominfo Purbalingga, Baryati mengajak kepada peserta yang hadir untuk secara simultan mengisi pertanyaan yang ada pada aplikasi. Username serta kata sandi untuk 1553 RW yang ada di Purbalingga telah dibuat dan untuk menyiasati agar aplikasi terisi penuh, pihak Pemkab memberikan form manual kepada RW untuk kemudian diserahkan kepada Desa untuk diisikan pada aplikasi secara daring.

“Untuk ke RW pake yang manual saja nanti diserahkan ke Desa. Desa saja yang isi secara online,” ujarnya. (KP-4).