PURBALINGGA – Ribuan insan keagamaan di Purbalingga mendapatkan bantuan kesejahteraan rakyat (Kesra), mereka diantaranya 1250 guru Madrasah Diniyah (Madin), 385 Pembantu Pegawai Pencatat Nikah (P3N) dan 32 anggota takmir Masjid Agung Darussalam Purbalingga, Kamis (19/12) di Pendopo Dipokusumo. Disamping itu, Pemkab Purbalingga juga memberikan bantuan sosial kepada 66 penderita Thaalsemia. Mereka mendapatkan bantuan sebesar Rp 200.000 per bulan dan total bantuan yang diberikan kali ini sebesar Rp 2,267 miliar.

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM menjelaskan, bantuan kesra dan sosial tersebut dimaksudkan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan guru Madin, P3N, takmir Masjid Agung Darussalam dan meringankan beban para penderita Thalasemia.

“Ini salah satu bentuk perhatian, penghargaan dan kepedulian Pemkab Purbalingga, karena bapak ibu sekalian telah ikut kontribusi dan partisispasi dalam pembangunan di Purbalingga, pengabdian yang luar biasa untuk agama, masyarakat, daerah, bangsa dan Negara. Mudahan bantuan bisa bermanfaat dan semakin membawa berkah barokah baik bapak ibu maupun Purbalingga,” katanya.

Disebutkan Bupati, Guru Madin adalah garda terdepan dalam memberi pembinaan agama, akhlak dan karakter kepada generasi muda di Purbalingga. Mereka orang yang berjasa mencetak generasi muda Purbalingga agar menjadi insani qurani dan berakhlak kulia di tengah berbagai persoalan remaja, degradasi moral.

“Kami berterimakasih kepada P3N yang selama ini memiliki jasa besar dalam membantu pencatatan administrasi nikah, agar bisa berjalan baik dan lancar, terimakasih semoga apa yang jadi pengabdian tercatat sebagai amal ibadah. Kepada takmir Masjid Agung Darussalam, kami sampaikan terimakasih karena telah menguri uri, merawat dan makmurkan masjid. Semoga sinergitas dengan Pemkab Purbalingga bisa terus terjaga dalam meberikan syiar Islam bersama sama,” katanya.

Bupati mengapresiasi dengan adanya Paguyuban Orang Tua Pengderita Thalasemia (POPTI) di Purbalingga yang telah banyak berkiprah membantu anak Thalasemia luar biasa. Mereka sangat membantu dalam berikan bantuan dorongan dan motivasi bagi sesama orang tua penderita Thalasemia lain.

“Sehingga satu sama lain saling semangati, termasuk berbagi informasi dan sebagainya. Semoga bantuan yang kami berikan bisa bermanfaat ringankan beban mengobatan menuju kesembuhan. Ke depan POPTI juga bisa bersinergis dengan DInas Kesehatan untuk berikan edukasi dan sosialisasi agar angka thalasemia bisa ditekan sedini mungkin,” ungkapnya.

Bupati Wacanakan BOP Untuk 260 Madin

Pada waktu dan tempat yang sama juga dilaksanakan pengukuhan 22 orang pengurus Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Purbalingga masa Khidmat 2019 -2024  oleh Bupati Tiwi. Mereka diharapkan bisa mengemban amanah organisasi dengan baik dan senantiasa bersinergis dengan Pemda maupun Kemenag.

Bupati mencatat, saat ini di Purbalingga  terdapat 260 Madin, dengan total santri 16.000 orang. Pada tahun yang akan datang, Bupati Tiwi berkomitmen akan memberikan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) kepada seluruh Madin tersebut.

“Itu adalah program saya agar bagaimana Madin bisa teropeni untuk mendidik generasi muda agar misi Purbalingga untuk mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia bisa terealisasi. Kami juga berkomitmen agar kuota penerima bantuan ini bisa terus ditingkatkan, jika tahun 2018 lalu ada 1011 penerima, tahun ini ditambah menjadi 1250. PR kita ke depan agar total guru madin 1512 di Purbalingga bisa semuanya terima bantuan Kesra ini,” katanya.(Gn/Humas)