Purbalingga Info, Untuk mengurangi beban ekonomi, istri ASN yang tergabung dalam Dharma Wanita Persatuan (DWP) Purbalingga memberikan bantuan sembako berupa beras 3 kg kepada 680 warga Purbalingga yang masuk dalam data miskin ekstrim.
Berbekal data yang berumber dari Bapelitbangda sebagai penerima bantuan beras, DWP Purbalingga ikut berpartisipasi mengentaskan kemiskinan yang menjadi program Bupati Dyah Hayuning Pratiwi.
Ketua DWP Purbalingga, Ny. Diyah Agus Winarno menuturkan, kurang lebih 2 ribu kg disalurkan ke 25 desa di 5 kecamatan yang terdapat warga miskin ekstrim, yaitu di Kecamatan Karangjambu, Bukateja, Karanganyar, Kejobong dan Kutasari.
Ada 5 indikator penerima bantuan, kata Ny. Diyah antara lain rumah tidak layak huni, tidak memiliki jamban, tidak memiliki sanitasi udara bersih. Kemudian belum menggunakan listrik, belum mendapatkan bansos dari pemerintah
“Jadi kami DWP Purbalingga bersinergi ikut membantu pemerintah dalam pengentasan kemiskinan, salah satunya dengan membantu pemenuhan kebutuhan pokok, yaitu beras. Jumlahnya memang tidak seberapa, tapi setidaknya, bisa membantu warga,” katanya, Kamis, (3/3/2022).
Sebagai anggota DWP Purbalingga, lanjut Ny. Agus, tidak hanya mendampingi suami dalam melaksanakan tugas di pemerintahan, namun ikut turun ke masyarakat salah satunya ikut menyukseskan program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan.
“InsyaAlloh kita ya inginkan selalu membantu, karena memang kami seperti yang menjadi arahan Ibu Bupati, DWP itu bukan melulu ngurusin keluarga sendiri saja, tapi harus melihat kondisi masyarakat, dan apa yang bisa kita lakukan, ya kita bantu,” ujarnya.
Selain membagikan bantuan beras, terang Ny. Agus, DWP Purbalingga juga menyosialisasikan kepada penerima bantuan agar memanfaatkan lahan pekarangan di rumah masing-masing atau lahan yang dimiliki dengan menanam bahan makanan atau sayur mayur untuk memenuhi gizi keluarga.
“Karena kami juga kan sinergi dengan program PKK Purbalingga, kita sosialisasikan juga kepada warga penerima bantuan agar menanam bahan makanan, ada ketela yah tanaman singkong itu, kemudian ada umbi, tanaman obat dan tanaman lain yang bisa dikonsumsi,” katanya.
“Harapannya setelah kita menyebarkan beras sebagai makanan pokok, bisa meningkatkan keterpenuhan satu kebutuhan pokok. Sehingga saat ada survey ekonomi dari BPS, ekstrim masyarakat miskin menjadi berkurang, kesejahteraan lebih meningkat,” pungkasnya. (-dy)