Pelayanan hingga malam hari1

Tak hanya sebagai ajang silaturahmi dan menyerap aspirasi warga, kegiatan Safari Pembangunan Pedesaan yang dilakukan Bupati Sukento Rido Marhaendrianto dan jajaranya juga untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.

Salah satunya, pelayanan administrasi kependudukan yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dindukcapil) Purbalingga. Mereka membuka layanan administrasi kependudukan langsung di Balai Desa Sanguwatang Kecamatan Karangjambu, tempat pelaksanaan Safari Pembangunan Pedesaan, Sabtu (30/8).

“Program ini akan saya laksanakan di tiap kecamatan, tentu secara bergiliran sehingga masyarakat tidak banyak ongkos untuk mengurus akta kelahiran ke Purbalingga (Dindukcapil-red). Minimal satu kecamatan dua kali,” ujar Bupati Sukento saat berdialog dengan masyarakat di lapangan desa Sanguwatang,  sebelum pentas wayang kulit dalang Ki Sigit Djono Saputra dari Kesugihan Cilacap.

Menurut Bupati, program ini akan terus dijalankan sekaligus untuk percepatan program pencatatan administrasi kependudukan, seperti akta kelahiran, KTP dan lainnya. Harapannya, kesadaran masyarakat untuk mengurus adminduk semakin tinggi, karena di Purbalingga hingga kini baru sekitar 58 persen warga yang mengurus adminduk. “Ternyata peminatnya satu kecamatan banyak ya tadi. Sampai 700-an lebih,” tambahnya.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dindukcapil Purbalingga Nur Hamam. Menurutnya, pelayanan yang digelar selama satu hari, Sabtu (30/8) berhasil melayani permohonan akta kelahiran sebanyak 758 pemohon. Dari jumlah itu, permohonan yang terkoreksi karena kekurangan data persyaratan sebanyak 313, dalam proses koreksi 545 berkas dan langsung cetak 130 akta. Selain itu, juga melayani 27 perekaman KTP Elektronik.

“Masyarakat sangat antusias. Itu data layanan pagi hingga sore. Meski sudah ditutup, pada malam harinya kami juga akhirnya kembali melayani sejumlah masyarakat yang sudah membawa berkas permohonan. Prosesnya kita lanjutkan Senin di kantor,” jelas Nur Hamam.

130 akta kelahiran yang sudah diproses, langsung diserahkan kepada masyarakat secara simbolis oleh Bupati Sukento dan Sekda Imam Subijakto. Rinciannya, untuk warga desa Sanguwatang sejumlah 59 akta, Jingkang 37, Karangjambu 16, Danasari 5, Purbasari 8 dan Sirandu sebanyak 5 akta.

Ditambahkan Nur Hamam, kegiatan serupa telah dilaksanakan di wilayah kecamatan Kaligondang saat kegiatan pagelaran wayang kulit dalam rangka HUT ke 69 Kemerdekaan RI, Rabu (20/8). Pada layanan langsung pertama ini, pihaknya berhasil menyerahkan 69 akta kelahiran.

Curhat

Dalam sesi dialog yang dipandu Asisten Pemerintahan Kodadiyanto, salah seorang warga mengaku sangat terbantu adanya pelayanan akta kelahiran di desanya. Menurutnya, masih banyaknya warga yang belum mengurus akta, karena memang terkendala transportasi yang cukup sulit. “Kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara rutin. Mungkin 3 bulan sekali atau bagaimana,” katanya.

Sementara warga lainnya meminta Bupati untuk dapat membangun fasilitas pamsimas (air bersih-red) agar kesulitan warga akan kebutuhan air bersih dapat teratasi. Keberadaan lampu penerangan jalan yang ada di desa Sanguwatang yang telah lama tidak berfungsi karena mati juga disampaikan kepada Bupati.

Rahmat Basuki, mewakili petani Sanguwatang bahkan meminta Bupati untuk membantu tambahan penghasilan selama menunggu hasil panen kayu yang baru bisa dinikmati setelah 10 tahun. Kades Sanguwatang juga mengusulkan agar bintek yang diperuntukan bagi desa, dilakukan gratis tanpa membebani APBDes.

Menjawab keinginan warga, Bupati langsung memerintahkan Bappeda untuk menganggarkan pembangunan pamsimas desa Sanguwatang pada APBD 2015 mendatang. Menyangkut lampu jalan yang mati, Bupati juga memerintahkan PU untuk segera mengecek dan memperbaikinya.

“Saya minta kepala desa untuk aktif berkordinasi dengan dinas terkait, sehingga permasalahan yang ada didesa dapat segera teratasi. Namun harus memperhatikan hirarki, jangan sampai camatnya dilompati sehingga tidak tahu. Kita ingin semuanya “mesem” tidak ada yang merasa dilangkahi,” katanya.

“Yang jadi petani kayu monggo diteruskan kerja sampingan yang selama ini dijalani. Atau melakukan kreatifitas dengan mengolah bahan-bahan local menjadi produk yang bernilai ekonomis, sehingga dapat menambah penghasilan keluarga,” kata Sekda Imam Subijakto, menambahkan.

Kegiatan yang dihadiri seluruh jajaran SKPD, dilanjutkan dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk bersama ki dalang Sigit Djono Saputra dari Cilacap. Sebelumnya, juga diserahkan bantuan dari Bank Jateng untuk Desa dan Kecamatan. (Hardiyanto)