PURBALINGGA INFO – Seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Purbalingga tahun 2025 memasuki hari kedua, Kamis (10/4/25), dengan pelaksanaan tes kesehatan. Bertempat di GOR Indoor Sasana Krida Perwira, ratusan peserta diperiksa kondisi fisiknya secara menyeluruh, mulai dari kesehatan mata, gigi, buta warna, hingga pengukuran tinggi dan berat badan serta riwayat penyakit bawaan.
“Hari ini kita laksanakan untuk tes kesehatan. Kesehatan itu mencakup kesehatan mata, gigi, buta warna, tinggi badan, berat badan, maupun penyakit bawaan,” jelas Aipda Nur Virmandita dari Polres Purbalingga yang juga bertugas sebagai tim seleksi dan pelatih.
Pemeriksaan dilakukan oleh tim kesehatan dari Kabupaten Purbalingga untuk memastikan peserta memenuhi standar fisik awal. Tahapan ini merupakan bagian dari rangkaian seleksi yang berlangsung sejak Rabu (9/4/25) hingga Kamis (17/4/25). Sebelumnya, peserta telah mengikuti tes wawasan kebangsaan dan intelegensi umum (TWK dan TIU) secara online.
Seleksi ini difasilitasi oleh Dinas Kesbangpol Kabupaten Purbalingga yang sebelumnya telah meminta setiap sekolah mengirimkan putra-putri terbaiknya. Dari total 263 peserta yang mendaftar dari SMA, SMK, dan MA se-Kabupaten Purbalingga, sebanyak 37 orang telah gugur di tahap administrasi awal.
Setelah tes kesehatan, seleksi akan dilanjutkan dengan tes parade untuk menilai postur tubuh. “Tes parade itu kaitannya dengan postur tubuh. Apakah dia memiliki kaki X atau O, atau mungkin pundaknya tinggi sebelah,” lanjut Aipda Nur.
Tahapan berikutnya adalah seleksi PBB dan seleksi kesemaptaan, yang terdiri dari lari, push-up, sit-up, dan shuttle run. Semua tahapan dilakukan dengan sistem gugur. “Untuk yang lolos sampai tahap akhir, nilai dari setiap seleksi akan diakumulasikan dan dirata-rata, lalu dilakukan perankingan,” jelasnya.
Nantinya, hanya 20 putra dan 11 putri yang akan terpilih mewakili Kabupaten Purbalingga. Dari jumlah itu, satu putra dan satu putri terbaik akan dikirim ke seleksi tingkat provinsi untuk kemudian melakukan seleksi menuju tingkat nasional.
“Antusiasme peserta sangat tinggi, sekolah sebenarnya hanya diminta mengirim 5 putra dan 5 putri, tapi ada yang mengirim lebih dari itu. Kami welcome, selama memenuhi syarat kami persilakan ikut seleksi,” ungkapnya.
Salah satu peserta, Buma Fernando dari MAN Purbalingga, menyatakan kesiapannya dalam menghadapi seleksi. Ia berharap bisa lolos hingga tingkat nasional. “Persiapan sudah dilakukan, seperti latihan fisik, lari, dan latihan PBB. Sudah sekitar satu bulan,” ucapnya. (dhs/Kominfo)