PURBALINGGA – Era teknologi digital, berdampak pada tantangan persaingan dunia pendidikan dan dunia kerja sangat dinamis dan terus berubah. Teknologi informasi ini, menjadikan karakter pendidikan dan pekerjaan juga berubah pula. Kaum muda NU harus siap dengan perubahan dan persaingan ketat itu.
“Hidup kita berubah, industri kita juga berubah. Dengan demikian mau tidak mau kita juga harus berubah. Kaum muda NU (Nahdatul Ulama-red) juga harus inovatif,” ujar Menteri Tenaga Kerja Muhammad Hanif Dhakiri, S.Ag saat menjadi keynote speaker dalam Seminar Nasional Pra Muskerwil PWNU Jawa Tengah yang diselenggarakan di Pendapa Dipokusumo, Purbalingga, Minggu (14/4).
Ketika kebutuhan industri berubah, lanjut Hanif, pola pendidikan di Indonesia juga harus berubah. Dunia pendidikan harus mampu menciptakan sumber daya manusia yang sesuai dengan keinginan pasar di era digital ini. “Pendidikan harus nyambung dengan kebutuhan zaman agar tidak memperlebar kesenjangan yang sudah ada,” katanya.
Menurut Menaker, pelatihan vokasi merupakan salah satu jawaban peningkatan kualitas tenaga kerja. Agenda ini merupakan tantangan bagi masyarakat Indonesia, dan NU khususnya. NU harus bisa tuntas menyelesaikan masalah ini lewat pendidikan yang dikelola oleh LP Ma’arif,” tambahnya.
Bila keadaan ini tidak tertangani dengan baik, maka ada peluang terjadinya transformasi distribusi pekerjaan yang rendah jumlahnya dan beresiko pindah ke pihak asing.
Sementara, Asisten bidang Administrasi Sekda Provinsi Jawa Tengah Drs. Budi Wibowo, M.Si yang mewakili Plt Gubernur menyampaikan kebijakan Pemprov Jateng terkait penyiapan infrastruktur di Jateng untuk pelatihan ketrampilan bagi lulusan SMA/MA/SMK. “Pemprov sudah menyediakan 1000 titik yang tersebar di beberapa daerah,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua PWNU Jateng Najahan Musyafak menyampaikan bahwa seminar pendidikan vokasi ini diselenggarakan sebagai upaya memberikan roadmap arah pengembangan pendidikan di era globalisasi yang sudah memasuki fase keempat (4.0)
Sementara Bupati Purbalingga H Tasdi, SH, MM mengaku sangat mengapresiasi penyelenggaraan rangkaian kegiatan Muskerwil PWNU Jateng di kabupaten Purbalingga. “Kami siap mendukung dan mensukseskan Muskerwil,” katanya.
Bupati berharap penyelenggaraan seminar yang menjadi pra Muskerwil tidak hanya bermanfaat bagi Purbalingga saja. Namun juga menjadi penggerak peningkatan sumber daya manusia (SDM) secara nasional.
“Purbalingga memiliki potensi modal dasar berupa terciptanya sinergi antara umaro, ulama dan umat,” katanya. Seminar dihadiri oleh 350 peserta se Jawa Tengah yang terdiri dari unsur kepala sekolah, guru, ormas kepemudaan, dan industri dimoderatori oleh Ketua LP Ma’arif NU Jateng H. Agus Sofwan. (Hr/ humas)