PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) menerima kembali seluruh kloter jemaah haji dari Purbalingga tahun 2023. Usai tuntas melaksanakan rangkaian ibadah haji di tanah suci, sekembalinya di tanah air, mereka akan dipersatukan dalam organisasi Ikatan Persaudaraan Haji (IPHI).
“Kami setelah ini akan menyerahkan bapak/ibu semua sejumlah 628 jemaah haji kepada IPHI Kabupaten Purbalingga agar silaturahmi antar jemaah haji 2023 ini selalu terjaga, dan semoga dengan pembinaan dari IPHI kita bisa menjadi haji/hajah mabrur/mabrurah sepanjang hayat,” kata Bupati Tiwi pada acara Penerimaan Jemaah Haji Kabupaten Purbalingga Tahun 2023 di Pendopo Dipokusumo, Rabu (9/8/2023).
Bupati mengungkapkan, dengan telah menunaikan ibadah haji, mereka biasanya dipandang sebagai tokoh masyarakat di lingkungannya masing-masing. Bupati berpesan agar mereka bisa menebar virus-virus yang positif di tengah masyarakat.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Purbalingga yang diwakili Kasubbag TU, Syarif Hidayat mengungkapkan jemaah haji Purbalingga yang diberangkatkan tahun ini berjumlah 632 orang. Namun pada perjalanannya, 1 orang tidak istitoah, dan 3 orang meninggal dunia.
“Sehingga total yang kembali ada 628 orang, akan tetapi dari 628 ini masih ada 1 orang jemaah yang tertinggal di Madinah sedang menjalani perawatan kesehatan,” katanya.
Perwakilan Jemaah Haji Purbalingga tahun 2023, KH Juremi Ibnu Marzuki menyampaikan terima kasih atas segala fasilitas yang diberikan Pemkab Purbalingga kepada para jemaah haji. Terutama aneka produk makanan (Tuka Tuku) khas Purbalingga untuk dibawa ke tanah suci.
“Kami mengucapkan terima kasih, ketika mau berangkat kami disangoni abon, teri, Davos, kecap, saus, sebab itu di sana sangat-sangat berguna, terutama untuk menambah selera makan di sana yang masakannya cenderung kurang pas di lidah orang Purbalingga,” katanya.
Selain itu juga fasilitas dari Pemkab Purbalingga berupa jaket identitas yang dinilai sangat membantu. Hal itu mempermudah dalam mengembalikan jemaah haji Purbalingga yang sempat tersesat.
“Alamdulillah baik petugas kloter, petugas darah, petugas kesehatan betul-betul merawat kami di sana, benar-benar melayani kami di sana dengan sepenuh hati,” katanya.
Ketua IPHI Kabupaten Purbalingga, H Munir berpesan agar jemaah haji sekembalinya ke tanah air mereka harus berperilaku lebih baik. Sebab, para ahli hukum syar’i memberikan definisi bahwa indikator kemabruran haji adalah adanya sikap mental yang semakin baik dan dapat dijadikan contoh yang baik dalam masyarakatnya.
“Ada 5 tolok ukur haji yang mabrur. Pertama, semakin dekat dengan Allah Subhanahuwata’ala dan menjadi ikatan taqwa. Kedua, berakhlak yang mulia. Ketiga, mau berkorban untuk kebaikan. Keempat, senantiasa memakmurkan masjid. Kelima, senantiasa berjuang bergerak berdakwah untuk menyampaikan amar ma’ruf nahi munkar,” katanya.(Gn/Prokompim)