PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi dan Wakil Bupati H. Sudono bersama-sama menyerahkan bantuan dalam rangkaian kegiatan Hari Kesatuan Gerak PKK. Bupati Tiwi hadir di Desa Sirau Kecamatan Karangmoncol, sedangkan Wakil Bupati Sudono di Desa Bodaskarangjati Kecamatan Rembang.
Sejumlah paket bantuan yang diberikan diantaranya bibit tanaman cabai, paket sembako serta bantuan beras dan lele. Bantuan tersebut diantaranya diwujudkan berupa kudapan berbahan baku ikan untuk siswa SD “Saya mengapresiasi kegiatan ini dimana PKK mampu berkolaborasi dengan DKPP dan stakeholder lainnya untuk bagaimana bersama-sama memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar Gerakan Gemarikan dapat terus disosialisasikan sampai ke tingkat desa, sehingga tingkat konsumsi ikan Purbalingga akan naik,” katanya di Balai Desa setempat, Kamis (31/3).
Dikatakan Bupati Tiwi, permasalahan peningkatan IPM dapat didukung oleh beberapa sektor seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Terkait permasalahan Pendidikan, Kabupaten Purbalingga masih memiliki PR berupa masih tingginya angka Anak Usia Sekolah Tidak Sekolah (AUTS). Di sektor kesehatan, Kabupaten Purbalingga masih memiliki permasalahan berupa tingginya angka stunting. Juga permasalahan ketahanan pangan, dimana angka konsumsi ikan di Kabupaten Purbalingga masih relatif rendah dibanding tingkat konsumsi ikan provinsi Jateng maupun nasional. Dari data tahun 2020, angka konsumsi ikan Purbalingga menempati rangking ke-16 kabupaten/kota se-Jawa Tengah, dimana angka konsumsi ikan baru sebesar 25,11 kg/kapita/tahun.
Wabup Launching Ambulance Masyarakat
Sementara, Wakil Bupati Sudono menyerahkan bantuan serupa kepada warga kurang mampu di Desa Bodaskarangjati Kecamatan Rembang. Sejumlah bantuan yang diberikan secara simbolis diantaranya bantuan bibit tanaman cabai sebanyak 3.600 batang dari Dinpertan, kemudian bantuan 150 paket beras dan lele kepada warga kurang mampu serta bantuan 40 paket sembako kepada janda kurang mampu.
Pada kegiatan tersebut, Wabup Sudono juga berkesempatan melaunching Ambulance Masyarakat yang digerakkan oleh Kades setempat Muhajid.
“Konsepnya berbeda dengan program ambulan desa lainnya. Di sini kami tidak memiliki mobil ambulance tetapi warga masyarakat kami bantu dengan pemberian bantuan transportasi sehingga kendaraanya (Ambulannya-red) ada dimana-mana,” kata Kepala Desa Bodaskarangjati Muhajid.
Konsep itu diambil, menurut Muhajid disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat sehingga warga dapat terbantu dan pemdes tidak dibebani oleh biaya operasional baik untuk pengemudi maupun pemeliharaan mobil ambulannya. “Pengelolaanya dilakukan oleh Forum Kesehatan Desa (FKD). Setiap warga kurang mampu dibantu Rp 200 ribu bila ke Purbalingga (RSUD Goeteng Tarunadibrata-red) dan Rp 300 ribu ke Purwokerto,” jelasnya.
Dikatakan Muhajid, pendanaan program Ambulan Masyarakat diprakarsai oleh perangkat desa dan pengurus RT yang saat ini juga didukung donatur warga. “Saat ini sudah terkumpul kas sebesar Rp 11.700.000. Mudah-mudahan ini dapat membantu masyarakat,” katanya. (Hr/humaspurbalingga)