PURBALINGGA – Salah satu tepi jalan tidak jauh dari Balai Desa Kalimanah Kulon, Kecamatan Kalimanah setiap paginya ramai pedagang dan pembeli dari masyarakat. Atas inisiatif Kepala Desa (Kades) Kalimanah Kulon, Nurcahyadi ST MM akhirnya tempat yang ramai tersebut dibuatkan sebuah pasar desa yang representatif.
Pasar yang dibangun menggunakan Dana Desa (DD) dari APBDes Kalimanah Kulon 2019 sebesar Rp 300 juta ini diberi nama Pasar Tradisional ‘Nurani’. “Saya beri nama Nurani, ini artinya pasar ini dibangun atas hati nurani masyarakat yang membutuhkan tempat sebagai jual beli yang nyaman untuk menggerakan perekonomian mereka,” kata, Nurcahyadi pada acara Pagelaran Wayang Kulit dalam rangka Tasyakuran Peresmian Pasar Desa Nurani, Sabtu (28/12).
Pada acara yang juga dihariri oleh Bupati dan Ketua DPRD Kabupaten Purbalingga, Ia juga mengusulkan bantuan pembangunan jembatan, khususnya di Grumbul Kuncen. Sebab selama ini grumbul tersebut menurutnya masih terisolir oleh akses yang belum memadai dan terpisah oleh sungai.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM menyampaikan apresiasi kepada Kepala Desa Kalimanah Kulon yang telah berinovasi dan berinisiatif agar para pedagang terfasilitasi di sebuah lokasi. Ia berharap pasar desa yang baru diresmikan tersebut, nantinya akan memberi banyak manfaat bagi masyarakat.
“Semoga ini dapat meningkatkan geliat perekonomian masyarakat Desa Kalimanah Kulon agar lebih sejahtera,” katanya.
Bupati juga menyerap aspirasi usulan pembangunan jembatan untuk Grumbul Kuncen. Ia mengatakan pembangunan harus melalui proses perencanaan anggaran terlebih dahulu. “Masukan tadi akan kami catat dan akan kami kordinasikan dengan Bappelitbangda, mudah-mudahan jika masih memiliki anggaran yang cukup bisa kita realisasikan tahun 2020,” katanya.
Untuk mengayubagyo peresmian pasar desa ini, Bupati memberikan hiburan kepada masyarakat berupa Pagelaran Wayang Kulit Semalam Suntuk bersama Ki Dalang Sigit Jono Saputro di Pendopo Bhakti Praja Kalimanah Kulon. Pagelaran wayang kulit ini difasilitasi dengan APBD Purbalingga melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Purbalingga. Selain itu, Bupati juga membagikan 114 paket Beras dan lele kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Kegiatan wayang ini pasti tidak hanya tontonan tapi sesungguhnya di dalamnya ada tuntunan. Karena dalam cerita ada hal yang bisa kita petik hikmahnya. Jadi masyarakat tidak hanya berbondong bondong datang untuk nonton tapi mari kita jadikan tuntunan untuk kita implementasikan dalam kehidupan kita,” kata Bupati Tiwi.(Gn/Humas)