Melihat krisis keuangan yang dialami oleh dunia sepakbola di Purbalingga, membuat prihatin banyak pihak. Bahkan krisis Persatuan Sepak Bola Purbalingga (Persibangga), sampai berimbas pada tidak dibayarnya para pemain. Dua bulan berturut-turut para pemain Persibangga tidak dibayarkan gajinya. Melihat kondisi ini mengetuk hati para siswa SMPN 3 Purbalingga untuk menggalang dana.
Seluruh siswa mengumpulkan uang saku yang dibawa dari rumah, untuk disumbangkan secara sukarela kepada manajemen Persibangga. Kegiatan penggalangan dana ini dimulai Hari jumat pagi selepas siswa melakukan jalan sehat.
Dari kegiatan ini telah terkumpul hampir satu juta rupiah yang langsung diserahkan siswa kepada Bangun Irianto selaku ketua supporter Persibangga atau Braling Mania.
Koordinator ektra kurikuler sepakbola SMPN 3 Purbalingga Andi Prasetyo menuturkan, kegiatan ini berawal ketika siswanya melihat sendiri para pemain Persibangga meminta-minta sumbangan di sejumlah toko dan alun-alun Purbalingga. Sehingga muncul ide untuk turut membantu menggalang dana. Penggalangan dana ini dilakukan untuk membantu tambahan dana bagi Persibangga.
Dijelaskan Andi Prasetyo, pihaknya akan membuka rekening khusus untuk Persibangga, karena SMPN 3 Purbalingga akan dijadikan sebagai Braling Mania Muda sebagai bentuk turut memiliki klub sepakbola Purbalingga.
Kegiatan penggalangan dana di hari pertama cukup menggembirakan, para siswa secara sukarela memberikan uangnya ke dalam kardus bekas yang dibawa teman lainnya. Dalam kardus tersebut bertuliskan Penggalangan Dana Untuk Nafas Persibangga.
Sementara akibat krisis yang dialami Persibangga, Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto, berencana memanggil manajemen PT Persibangga Sportama yang menaungi kesebelasan Persibangga. Langkah itu dilakukan untuk mencari tahu mengenai penyebab krisis keuangan klub yang berlaga di kompetisi divisi utama tersebut. (umg)