PURBALINGGA – Sejumlah pejabat dilingkungan pemkab Purbalingga harus menjalani tes urin saat menghadiri Sosialisasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Tes urine dilakukan oleh petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) kabupaten Purbalingga di Operation Room Graha Adiguna, Kamis (5/11).
“Saya atas nama bupati apresiasi ini. Mudah-mudahan para pejabat kita, bisa menjadi contoh yang baik. Semua dari kita terhindar dari penyalahgunaan narkoba,” kata Penjabat Sekretaris Daerah Kodadiyanto saat membuka sosialisasi itu.
Dia mengharapkan, jajaran PNS di kabupaten Purbalingga dapat menjadi teladan bagi masyarakat, dan tidak ikut terlibat penyalahgunaan narkoba. Jajaran PNS di setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) juga diminta ikut membantu mensosialisasikan bahaya narkoba, dimanapun ada kesempatan.
“Yang di SKPD gerakan semua stafnya jangan sampai ada yang terlibat. Juga sosialisasikan ini pada berbagai kesepatan pertemuan di RT/RW. Termasuk para camat harus turun ke desa ikut sosialisasikan bahaya narkoba ini,” tegasnya.
Kepala BNN kabupaten Purbalingga AKBP Edy Santosa mengatakan, tes urine dilakukan sebagai upaya pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkotika di jajaran Pemerintah Kabupaten Purbalingga. Pihaknya juga akan menggelar tes urine secara kontinyu, tidak hanya di lingkungan instansi pemerintah tetapi juga bagi pelajar, karyawan swasta, dan masyarakat.
“Tes urin yang dilakukan sebelum acara sosialisasi, hanya mendapatkan 32 sampel urin dari 60 undangan yang seharusnya ikut sosialisasi. Hasilnya, semuanya bersih dari narkoba alias negative,” katanya.
Edy Santosa memaparkan, saat ini Indonesia menjadi pasar potensial peredaran gelap narkotika. Karena geografis yang terbuka menyebabkan narkoba mudah masuk dan menyebar ke seluruh wilayah Indonesia. Peredaran gelap narkotika yang menyasar berbagai lapisan di masyarakat telah mengakibatkan kerugian hingga Rp 63,1 triliun.
“Di Purbalingga ada. Jadi harus menjadi perhatian kita semua,” katanya.
Edy Santosa mengaku, pihaknya terus melakukan upaya pencegahan baik melalui sosialisasi maupun tindakan. Beberapa waktu lalu, BNN Purbalingga sudah melakukan razia ke 120 tempat hiburan yang tersebar di Baturaden, Banyumas, Brebes, Purbalingga dan Banjarnegara. Dari cek urin yang dilakukan pada razia itu, yang dinyatakan positif lebih dari 400 orang.
“Rumah sakit yang ada belum siap untuk rawat jalan. Rumah sakit hanya mampu merehabilitasi 198 orang, termasuk rumah sakit Purbalingga. Lainnya jadi daftar tunggu,” jelasnya.
Selain Kepala BNN, sosialisasi juga menghadirkan Kepala Satuan Narkoba Polres Purbalingga AKP Sugito.
Kepala Kantor Kesatuan bangsa dan Politik (Kesbangpol) Satya Giri Podo menjelaskan, kegiatan sosialisasi P4GN dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan yang benar tentang bahaya penyalahgunaan narkoba kepada jajaran SKPD di kabupaten Purbalingga. (Hardiyanto)