PURBALINGGA- Menanggapi aduan warga penerima program rantang berkah, Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM meminta para Camat jangan hanya mendengar permasalahannya saja, namun dirinya berharap untuk cek langsung ke lapangan sekaligus melaksanakan visitasi kepada warganya.
“Harapan saya, sekali waktu Camat turun langsung cek ke lapangan dan memberikan arahan kepada warung makan penyedia makanan bagi warga penerima program rantang berkah,” kata Plt Bupati Tiwi dalam sambutannya usai subuh berjamaah di masjid Abdul Ghofar Desa Lamongan Kaligondang, Kamis pagi (14/03).
Dikatakannya, program rantang berkah yaitu penyediaan makanan siap santap dua kali sehari untuk membantu para lansia dengan tingkat ekonomi yang sangat rendah/miskin dan sebatangkara di Purbalingga yang berjumlah 1500 orang. Sebatangkara adalah kondisi dimana orang tersebut sudah tidak mampu lagi mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri dan sangat bergantung dari tetangga sekitarnya.
Pada kegiatan subuh berjamaah tersebut, Plt Bupati Tiwi didampingi suami Rizal Diansyah SE, Sekretaris Daerah Wahyu Kontardi SH beserta para asisten Sekda dan juga sejumlah pejabat Pemerintah Daerah (Pemda) Purbalingga, para Kepala OPD dan juga para Camat menyampaikan berbagai bantuan kepada takmir masjid dan warga Lamongan berupa paket beras dan lele, PMT ibu hamil dan balita serta alat kesehatan. Selanjutnya, Plt Bupati Tiwi juga mengajak warga Lamongan pasca dilantiknya Kades baru yang definitif masa jabatan 2019-2025, untuk kembali menjaga hidup guyub rukun karena hal itu akan menjadi modal dasar jalannya pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan.
“Kepala Desanya baru dilantik kemarin di alun-alun tanggal 13 Maret 2019, tentunya butuh sengkuyung, butuh dukungan dari apa yang menjadi program dalam visi misi Kades oleh seluruh masyarakatnya, dan kepada Kades baru saya berpesan untuk merangkul seluruh elemen masyarakat karena sekarang ini tidak ada lagi namanya pendukung seperti saat pilkades 16 Desember 2018 lalu,” katanya.
Terkait dana desa, Plt Bupati Tiwi juga kembali ingatkan Kades Lamongan harus bisa memanfaatkan sebaik-baiknya untuk kemaslahatan kesejahteraan warganya karena saat ini dana desa mencapai Rp 1 miliar setiap desa. Anggaran tersebut menurutnya harus bisa dimanfaatkan untuk penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan juga pemberdayaan masyarakat dengan baik dan benar sesuai juklak juknis, regulasi berikut aturan-aturan turunannya.
Sementara itu, dalam tauziyahnya KH Nurkholis Masrur dari Kantor Kementerian Agama Kab Purbalingga mengajak warga Lamongan untuk menghindari 5 (lima) perkara yang mengganjal seseorang masuk dalam golongan orang sholeh. Pertama yaitu orang yang terlalu menerima keadaan, yang seharusnya tetap istikomah berusaha lebih baik dan dicontohkan adalah seseorang akan terus mau belajar, walaupun tetap bodoh, setidaknya tersirat bahwa dirinya tidak mau menerima kebodohannya.
Hal kedua yang mengganjal seseorang masuk dalam golongan orang-orang sholeh adalah terlalu mencintai dunia, ketiga suka memamerkan ibadahnya (riya) kemudian berikutnya adalah bahil/pelit dan kelima adalah orang yang selalu membanggakan pendapatnya sendiri/ tidak menghargai orang lain. Diingatkan juga oleh KH Nurkholis, bahayanya orang yang suka memfitnah dan mengadu domba seseorang dengan lainnya.
“Jangan sampai kita memiliki 5 hal tersebut yang sangat merugikan kita, karena kalau sampai ada pada diri kita maka dipastikan tidak akan diterima ibadahnya dan tidak akan mendapatkan jalan menuju syurga. Kepada bapak ibu kembali saya ingatkan terkait pemilu 17 April 2019 nanti, jangan suka ikut-ikutan memfitnah, apalagi mengadu domba karena sebaik apapun ibadah, paribasan bathuke ngasi ireng, wong seneng adu-adu ra bakal mlebu syurga,” kata KH Nurkholis. (t/ humpro2019)