Wakil Bupati Drs Sukento Rido Marhaendrianto MM sejak Sabtu (28/12), resmi menjadi Bupati Purbalingga periode 2010 – 2015, menggantikan Heru Sudjatmoko yang menjadi Wakil Gubernur Jawa Tengah. Pelantikan Sukento sebagai Bupati, dilalangsungkan di Pendapa Dipokusumo oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo atas nama Presiden RI.
Merski jabatan bupati itu tinggal tersisa sekitar 19 bulan hingga 7 Juli 2015, namun tugas berat sudah harus menghadang Bupati Sukento. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bahkan menyebut ada empat pekerjaan rumah yang harus dituntaskan Sukento.
“Ini bukan barang baru. Stok lama yang dipindahkan pada jabatan seharusnya. Waktu yang dimiliki hendaknya bisa dimanfaatkan untuk percepatan pembangunan di Purbalingga. Saya minta (Sukento-red) untuk meneruskan dan meningkatkan kinerja pengabdian meskipun waktunya tinggal sembilanbelas bulan lagi,” ujar Ganjar saat melantik Bupati Sukento dalam agenda Rapat Paripurna Istimewa DPRD Purbalingga yang di pimpin Ketua DPRD Tasdi SH MM.
Menurut Gubernur, empat “PR” yang harus diselesaikan terkait kesiapan Jawa Tengah memasuki era perdagangan bebas dan menjadi bagian dari masyarakat ekonomi ASEAN. Sedikitnya ada dua hal yang harus disiapkan. Yakni menyangkut kesiapan sumber daya manusia dan produk lokal yang mampu bersaing.
“Ketika masyarakat ekonomi ASEAN berlaku pada 2015 nanti, di ujung Alun Alun sana sudah bisa dibuka outlet-outlet yang boleh memasarkan produk-produk dari berbagai negara. Kalau hari ini kita tidak siap, mampuslah kita. Maka kita harus mempercepat itu dan sebenarnya Purbalingga punya acuan adanya pabrik rambut dan bulu mata palsu,” tandasnya.
Menurut Ganjar para pelaku UMKM di Purbalingga bias mengambil kesempatan dari belajar pengalaman yang dimiliki pengusaha rambut di Purbalingga.
Pekerjaan lain yang harus didorong pada sisa pemerintahan Sukento adalah menghadapi prioritas kebijakan pembangunan Pemprov Jateng di bidang pembangunan infrastruktur. Seperti diketahui, pemeriantahan Ganjar-Heru mendorong pembangunan infrastruktur untuk mendongkrak perekonomian Jawa Tengah.
“Saya sadar betul ketika mencetuskan program ini. Ada keterbatasan anggaran yang menjadi kendala. Bukan saja pada APBD Provinsi, tapi juga pada anggaran yang dimiliki Kabupaten/Kota,” ujarnya.
“Duite ora cukup. Tapi spirit politik yang harus kita dorong adalah dengan meningkatkan anggaran terlebih dahulu,” tambahnya.
Dijelaskan Ganjar, tahun 2014 nanti telah ada anggaran sedikitnya Rp 755 miliar untuk menstimulus kabupaten/kota dalam mendorong peningkatan infrastruktur. Selain itu, juga ada anggaran untuk desa yang jumlahnya mencapai Rp 435 miliar. Sehingga secara keseluruhan tersedia anggaran hingga Rp 2,1 trilyun. “Saya mohon khusus untuk infrastruktur,” tandasnya.
Bupati Sukento juga diminta oleh Gubernur untuk segera merealisasikan rencana peningkatan Pangkalan Udara Wirasaba menjadi Bandara komersial. Dari komunikasi yang dibangun Gubernur dengan Dirjen Perhubungan Udara, telah diperoleh “lampu hijau” untuk segera membangun bandara itu.
Ganjar meminta Bupati Sukento untuk membuka kembali file 2006, dan segera dikomunikasikan dengan jajaran TNI AU Wirasaba guna membuat pola kerjasamanya. Setelah pola kerjasama itu selesai, gubernur berjanji akan kembali bertemu Dirjen Perhubungan Udara guna membuat rencana aksi untuk eksekusi.
“Ora usah suwe-suwe. Saya targetkan Januari nanti pola kerjasama itu sudah selesai,” katanya.
Rencana pembangunan bandara Wirasaba telah bergulir sejak 2006, saat kepemimpinan bupati Triyono Budi Sasongko. Rencana itu bahkan didukung oleh para bupati se Barlingmascakeb bahkan oleh kabupaten Pemalang dan Wonosobo.
Saat ini, lanjut Ganjar, pemprov Jateng sebenarnya tengah mendorong pembangunan tiga bandara. Yakni Bandara Ahmad Yani Semarang, Bandara Karimunjawa dan Wirasaba. Kalau tiga bandara ini terlaksana, maka daya ungkit untuk percepatan pembangunan Jateng akan sangat hebat.
Pekerjaan rumah lainnya adalah menyongsong tahunpolitik 2014. Gubernur meminta seluruh kabupaten/kota untuk mensosialisasikan pemilu yang damai dan bermartabat. Seluruh partai politik diharapkan dapat menjalin komunikasi politik dengan melakukan koordinasi lebih baik lagi. Sehingga dapat diminimalisir adanya konflik. Termasuk mereduksi praktek-praktek money politic.
“Saya sudah konsultasikan kepada Presiden dan Mendagri. Kira-kira sosialisasi khusus untuk Jawa Terngah adalah Pemilu Piss Bro. Pemilu yang damai,” ujar Ganjar .
Usai pelantikan Sukento sebagai Bupati Purbalingga, ditempat sama juga dilakukan pelantikan dan serah terima jabatan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Purbalingga. Dari ketua lama Hj Sudarli Heru Sudjatmoko kepada ketua baru Hj Erna Sukento. (Tim Humas/Hr)