KARANGMONCOL, Tahun 2020 sebagian besar APBDes di wilayah Kecamatan Karangmoncol di fokuskan di penanganan stunting. Program ini merupakan dukungan pemerintah desa dalam penanganan stunting di Kabupaten Purbalingga.
Sekretaris Kecamatan Karangmoncol, Sapto Suhardiyo mengatakan sebagaimana diketahui bersama Kabupaten Purbalingga merupakan salah satu kabupaten yang mendapatkan prioritas penanganan stunting di Indonesia. Sehingga untuk mensukseskan program tersebut harus didukung semua pihak, dari desa, kecamatan dan kabupaten.
” Agar penanganan stunting berjalan sukses, pihak kecamatan tahun 2020 memberikan penekanan khusus kepada pemerintahan desa agar memberikan porsi lebih terkait dengan pengangan stunting,” katanya saat membuka Musrenbang Desa Baleraksa Kecamatan Karangmoncol, Kamis (19/9/2019).
Setiap desa telah mengangarkan kurang lebih 20-30 persen dari APBdes tahun 2020. Selain program yang langsung berkaitan dengan penanganan stunting, desa juga mengangarkan progam pendukung seperti program air bersih, jambanisasi, program RTLH serta program pelatihan bagi ibu-ibu dan pemuda.
Terpisah Kepala Puskesmas Karangmoncol, Sutrisno mengatakan stunting merupakan sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang seusianya. Penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga masa awal anak lahir yang biasanya tampak setelah anak berusia 2 tahun.
“Selain karena kekurangan gizi, juga karena keterbatasan pelayanan kesehatan, kurangnya air bersih dan sanitasi,” katanya
Sutrisno berharap dengan penanganan sedini mungkin di desa diharapkan dapat mengurangi kasus stunting di Kecamatan Karangmoncol. Selain itu juga diharapkan dapat mengurangi angka kematian ibu dan anak yang yang mana masih tergolong tinggi.
” Perilaku hidup bersih dan sehat, dengan cuci tangan pakai sabun saat menyuapi dan menyusui anak juga bisa mengurangi resiko terkena stunting,” pungkasnya.