PURBALINGGA- Perbaikan jalan raya Kalijaran Tangkisan yang saat ini kondisinya banyak yang telah rusak, akan jadi prioritas pembangunan pada tahun 2020 atau sekiranya memungkinkan akan masuk pada alokasi anggaran perubahan tahun 2019. Hal itu diungkapkan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM menyerap aspirasi dari pemerintah desa Kalijaran saat kegiatan taraweh keliling Pemkab Purbalingga pada Ramadhan 1440 Hijriah/2019 di Masjid Al Irsyad Desa Kalijaran Kecamatan Karanganyar. Diketahui, jalan tersebut adalah jalan Kabupaten yang menghubungkan tiga Kecamatan yakni Karanganyar, Kertanegara dan Mrebet.
“Kebetulan saat ini saya membawa serta pejabat dari Bapelitbangda, nanti segera akan ditindaklanjuti, di cek langsung kelapangan, terkait panjang, kebutuhan biaya dan kebutuhan lainnya, sekiranya memungkinkan akan dianggarkan pada perubahan 2019, kalupun tidak InsyaAllah nanti akan jadi prioritas di anggaran tahun 2020,” kata Bupati Dyah H Pratiwi, Selasa (14/05).
Kegiatan taraweh keliling di desa Kalijaran, Bupati Dyah H Pratiwi beserta suami Rizal Diansyah, didampingi juga Ketua DPRD Tongat SH MM, Sekretaris Daerah Wahyu Kontardi SH dan sejumlah pejabat Pemkab Purbalingga lainnya. Selain aspirasi perbaikan jalan, Bupati terima aspirasi dari takmir masjid yakni daya listrik yang kurang stabil di wilayah setempat dan segera instruksikan pihak terkait melakukan upaya penanganan permasalahan tersebut.
Bupati Dyah H Pratiwi dalam kesempatan tersebut menyampaikan bantuan kepada takmir masjid berupa dana operasional masjid, genset dan juga sarana ibadah serta beberapa buah bingkisan untuk 20 orang warga Kecamatan Karanganyar yang tercatat sebagai penerima dana bantuan sosial bagi orang dengan kecacatan berat (ODKB) yakni 4 orang warga Desa Kaliori, 2 warga Maribaya, 2 warga Bungkanel, 4 warga Karanggedang, 3 warga Karanganyar, 1 warga Brakas, dan 1 warga Banjarkerta. “Semoga bantuan yang diterima akan menjadikan manfaat,” katanya.
Dalam sambutannya, Bupati berpesan kepada seluruh masyarakat senantiasa menjaga kerukunan, persatuan dan kesatuan karena pasca pemilu 2019, saat ini sudah tidak ada lagi kubu-kubuan atau dukung-dukungan, sekarang yang ada satu kesatuan yaitu masyarakat Kabupaten Purbalingga. Menurut Ketua MUI Purbalingga KH Roghib Abdurrahman, tidak dibenarkan sesama muslim saling bermusuhan karena perbedaan karena hal tersebut akan jadi salah satu penyebab dicabutnya keimanan.
“Berbuat dzalim apalagi kepada sesama muslim akan berdampak menghilangkan iman kita, jangan jadi muslim bersumbu pendek, jangan sesama Islam beda pilihan politik jadi meledak, sama pilihan politik tapi beda pendapat jadi perang, sama pendapat tapi beda pendapatan jadi iri dengki hasut dan sebagainya. Semoga kita senantiasa diberi kekuatan kesabaran, dijauhkan dari sifat yang demikian, jangan sampai kita dzalim kepada sesama muslim,” kata KH Roghib. (t/ humpro2019)