PURBALINGGA – Dalam rangka Aksi Cegah Stunting (ACS), Pemkab Purbalingga mengikuti Focus Group Discussion (FGD) ACS Mandiri secara daring, pada Hari Senin (11/12), bertempat di ruang kerja Wakil Bupati Purbalingga. Diskusi seputar permasalahan stunting tersebut turut dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Purbalingga, Sudono serta stakeholder terkait. Kabupaten Purbalingga menjadi satu dari 14 kabupaten di Indonesia sebagai lokasi fokus Gerakan Cegah Stunting. Pada kesempatan tersebut, FGD diikuti bersama dengan 3 Kota/Kabupaten lainnya yakni Kudus, Sragen, dan Purbalingga.
Ketika forum berlangsung, dr. Latifah Hanum, Sp.A mewakili Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga memaparkan upaya percepatan penurunan stunting yang menjadi program pembangunan di Kabupaten Purbalingga. Sejalan dengan Pemerintah Pusat, Pemkab Purbalingga menargetkan prevalensi stunting di bawah angka 14%.
“Komitmen Pemerintah dalam penerapan ACS di Kabupaten Purbalingga seperti pengukuran yang benar melalui SDM dan sarana prasarana, alur rujukan sesuai tatalaksana ACS, pemberian PMT berupa protein hewani pada seluruh balita, serta pemberian Pangan Olahan untuk Diet Khusus (PDK) dan Pangan Olahan Kemasan Medis Khusus (PKMK) pada balita gangguan nutrisi” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya menjelaskan terdapat beberapa hal yang menjadi perkembangan ACS di Kabupaten Purbalingga seperti faktor alat antropometri sesuai standar, peningkatan kemampuan para kader, pengurangan kesalahan pengelolaan data, upaya rujukan, pencegahan dan diagnosis masalah nutrisi stunting.
“Agar sistem dari program ACS tetap berjalan maka kami berupaya dengan menyelenggarakan pelatihan sistem ACS kepada para kader dan tenaga kesehatan, serta menggandeng segenap stakeholder, khususnya dinas-dinas terkait mengenai implementasi ACS,” pungkasnya. (GIN/Kominfo)