Penyuluh pertanian yang masih berstatus Tenaga Harian Lepas (THL) dijanjikan langsung diangkat menjadi PNS asal mampu menjual gabah petani sebanyak 3000 ton. Janji ini ditawarkan oleh Menteri Pertanian. Pasalnya saat musim panen kali ini masih musim penghujan, sehingga kecenderungan harga gabah di tingkat petani turun.
Melalui program Serap Gabah Petani (SERGAP) yang diluncurkan Bulog, diharapkan mampu menyerap gabah petani untuk menstabilkan harga gabah di pasaran.
Kepala Badan Pelaksana Penyuluh dan Ketahanan Pangan (BPPKP) Ir Lili Purwati mengatakan, program Sergap merupakan peran aktif pemerintah dalam menolong petani. Pasalnya ketika panen musim hujan, dipastikan kualitas gabah petani turun, baik karena kadar air maupun banyaknya kotoran. Sehingga harga gabah di tingkat petani anjlok. Oleh karena itu, pemerintah dalam hal ini Bulog berkewajiban untuk berperan aktif, ketika harga gabah berada di bawah Harga Pembelian Pemerintah.
Program Sergap ini untuk kabupaten Purbalingga ditargetkan mampu menyerap gabah petani sebanyak 15 ribu ton beras atau setara lebih kurang 23 ribu ton gabah.
 
Lili Purwati yakin, target serapan gabah oleh Bulog ini dapat tercapai. Sehingga menguntungkan petani karena gabahnya dibeli diatas HPP atau sesuai Inpres No 5 Tahun 2015. Harga sesuai inpres, Gabah Kering Panen (GKP) Rp. 3.700/kg., Gabah Kering Giling (GKG) Rp. 4.650/kg dan harga beras medium Rp. 7.300/kg. (umang-kominf