PURBASARI- Bantuan Keuangan Khusus (BKK) sejumlah Rp. 200 juta diserahkan oleh Plt. Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, SE. B.Econ. MM. kepada Desa Purbasari Kecamatan Karangjambu untuk mengembangkan berbagai potensi yang ada di Purbasari diantaranya potensi pertanian, pariwisata serta sarana prasarana pendukungnya. Bantuan tersebut disampaikan Plt. Bupati saat pelaksanaan kegiatan Bupati Tilik Desa Purbasari Kec. Karangjambu.
“Saya apresiasi berbagai potensi yang dimiliki desa Purbasari dan desa-desa lain di Kec. Karangjambu dan kami selaku pemerintah berupaya memfasilitasi dengan menyentuh semua desa, terkait bantuan yang kami sampaikan melalui bantuan khusus monggo Pemerintah Desa (Pemdes) mengalokasikan untuk pengembangan potensi di desanya,” kata Plt. Bupati Dyah H. Pratiwi saat ramah tamah dengan para Kades se Kec. Karangjambu di warung ireng Purbasari, Rabu (13/02).
Plt. Bupati mengatakan salah satu tujuan kegiatan Bupati Tilik Desa adalah mengetahui sekaligus menginventarisir potensi-potensi yang dimiliki desa, untuk kemudian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga sebagai fasilitator dan juga sebagai regulator akan memberikan fasilitasi bagi pengembangan potensi yang dimiliki desa. Plt. Bupati juga instruksikan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait melakukan inventarisir dan sentuhan-sentuhan kedepannya mengembangkan potensi yang dimiliki desa.
“Semoga nanti bantuan yang diterima dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kemaslahatan masyarakat. Kami selaku pemerintah melalui dinas terkait akan berupaya memberikan fasilitasi yang seluas-luasnya, namun tentunya pengelolaan bantuan kami serahkan kepada Pemdes masing-masing, dan melalui kesempatan silaturahmi ini mari kita doakan bersama agar kedepan kemampuan anggaran Pemerintah mampu memfasilitasi lebih untuk semuanya,” katanya.
Sebelumnya Kades Purbasari Suwito memaparkan berbagai potensi yang dimiliki desa Purbasari diantaranya potensi pertanian sebagai sentra penghasil kapulaga dan juga glagah arjuna yang telah merambah eksport. Selain itu juga adanya potensi pariwisata yang sedang dikembangkan yaitu kolam renang yang memanfaatkan sumber air alami pegunungan di Purbasari serta pasar desa yang sampai saat ini menurut Suwito belum ada lapaknya walaupun sudah tersedia kios.
“Untuk potensi kapulaga kiranya dinas terkait dapat membantu pengadaan bibit, sedangkan untuk pariwisata nantinya dari bantuan yang telah diterima akan kami pergunakan untuk membangun terminal jalan masuk dan area parkir. Khusus untuk pengembangan potensi glagah kami mohon fasilitasi pembangunan gedung produksi karena selama ini pengrajin glagah masih rumahan, belum ada tempat khusus,” kata Suwito. (t/ humpro2019)