PURBALINGGA INFO – Tim dari Sekretariat Wakil Presiden RI (Setwapres RI) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Purbalingga dalam rangka monitoring pelaksanaan program Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (P3S). Rombongan diterima Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Purbalingga, Suroto, di ruang rapat Bupati Purbalingga, Selasa (11/2/2025).
Dalam sambutannya, Suroto menyampaikan bahwa tim Setwapres akan berada di Purbalingga selama dua hari untuk melihat secara langsung pelaksanaan program P3S, melakukan pemantauan di desa/kelurahan, Puskesmas, serta posyandu.
Angela Shinta Puspitasari, Analis Kebijakan Muda dari Asisten Deputi Kesehatan, Gizi, dan Pembangunan Keluarga, menyatakan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk memastikan efektivitas program di lapangan.
“Kami ingin melihat bagaimana proses percepatan pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Purbalingga, bagaimana anggaran digunakan, dan dampaknya terhadap masyarakat,” ujarnya.
Sebagai bagian dari pemantauan, tim Setwapres mengunjungi Desa Kembaran Wetan, Kecamatan Kaligondang. Desa ini dipilih karena Kaligondang merupakan kecamatan dengan tingkat keberhasilan pencegahan dan penanggulangan stunting terendah kedua di Purbalingga.
Sekretaris Desa Kembaran Wetan, Ismaerlin, menyampaikan angka prevalensi stunting di Desa Kembaran Wetan pada tahun 2024 sebesar 5,1 persen.
“Dari total 156 balita yang ditimbang, prevalensi stunting tercatat sebesar 5,1% atau delapan balita. Selain itu, presentase wasting mencapai 2,5% (empat balita), sedangkan underweight berada di angka 7,1% (11 balita),” katanya.
Dalam hal intervensi, Desa Kembaran Wetan telah menyalurkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal dan memastikan 100% anak usia 6-59 bulan mendapatkan vitamin A.
Dari sisi anggaran, Dana Desa tahun 2024 yang dialokasikan untuk kesehatan mencapai Rp106.524.000, dengan realisasi anggaran mencapai 99,76%. Pada tahun 2025, anggaran untuk kesehatan meningkat menjadi Rp126.810.000 dari total Dana Desa Rp909.293.000.
Program percepatan penurunan stunting di desa ini mencakup berbagai intervensi, di antaranya program ketahanan pangan, penyuluhan dan pendampingan keluarga, serta pemantauan pertumbuhan balita. Selain itu, program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) juga diterapkan untuk mendukung pemenuhan gizi masyarakat.(Ady-dhs/kominfo)