PURBALINGGA- Untuk meningkatkan cakupan air susu ibu (ASI) eksklusif yang masih sangat rendah di Kabupaten Purbalingga, Plt. Bupati Dyah Hayuning Pratiwi, SE. B.Econ. MM. meminta Dinas Kesehatan untuk segera mengecek ketersediaan ruang laktasi/ menyusui di seluruh fasilitas umum dan kantor pemerintahan yang ada di Purbalingga.
“Pemberian ASI eksklusif di Purbalingga sangat penting utamanya di usia 0 sampai dengan 2 tahun, namun saat ini cakupannya masih sangat rendah di Purbalingga, untuk itu saya mohon ketersediaan ruang laktasi segera ditindaklanjuti,” kata Plt. Bupati Dyah H. Pratiwi, dalam sambutannya pada pemberian sertifikat lulus ASI eksklusif di Desa Bokol Rabu (28/11)
Selain ketersediaan ruang laktasi, Plt. Bupati menyatakan akan memberikan rewards atau apresiasi khusus kepada para ibu yang memberikan ASI eksklusif walaupun pemberian ASI adalah kewajiban. Menurutnya, rendahnya cakupan ASI di Purbalingga juga dipicu banyaknya ibu-ibu yang bekerja atau menjadi wanita karir dan tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan ASi kepada anaknya.
“Saya apresiasi bagi pabrik-pabrik yang sudah menyediakan ruang laktasi dan hal ini tentunya harus diikuti ketersediaan di kantor-kantor pemerintah juga,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Plt. Bupati memberikan sertifikat kepada 150 ibu-ibu binaan Puskesmas Kecamatan Kemangkon yang dinyatakan lulus memberikan ASI eksklusif bagi bayinya. Menurut Kepala Puskesmas Kecamatan Kemangkon Suharno, SKM., sebenarnya cakupan ASI eksklusif di Kec. Kemangkon masih jauh dari target yang diharapkan, namun dirinya optimis dari berbagai inovasi program Puskesmas Kemangkon, kesadaran ibu memberikan ASI eksklusif khususnya di Kec.Kemangkon akan semakin meningkat.
“Kegiatan kami dimulai dari tahun 2017 melihat masih sangat rendahnya pemberian ASI eksklusif bagi bayi di Kec. Kemangkon. Maka kami berupaya memberikan sosialisasi secara rutin melalui bidan dan tenaga pendamping kesehatan melakukan kunjungan ke rumah-rumah dan saat ini jadwal kunjungannya tiga kali dalam satu minggu pada rumah yang memiliki bayi usia 0 s.d. 6 bulan,” kata Suharno.
Suharno melanjutkan, selain mendampingi ibu menyusui dengan kunjungan rutin, Puskesmas Kemangkon juga mempunyai inovasi program gemes (gerakan ibu menyusui ASI ekslusif) untuk memotivasi ibu memberikan ASI eksklusif bagi bayinya. Upaya memotivasi pemberian ASI bahkan diikuti dengan penandatanganan komitmen bagi ibu hamil dan juga wanita yang akan menikah untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. (t/ humpro2018)