PURBALINGGA INFO – Puskesmas Padamara mulai menerapkan program Integrasi Layanan Primer (ILP), sebagai bagian dari upaya transformasi layanan kesehatan di Purbalingga. ILP bertujuan menyediakan pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dari puskesmas hingga posyandu, sesuai dengan kebutuhan dan siklus hidup masyarakat.
Kepala Puskesmas Padamara, Anita Valiane Utami, menjelaskan bahwa pelaksanaan ILP di Puskesmas Padamara salah satunya dengan mengubah struktur layanan dari yang sebelumnya berbasis poli menjadi klaster.
“Klaster 1 menangani manajemen, klaster 2 untuk ibu dan anak, klaster 3 untuk dewasa, serta klaster 4 untuk penanggulangan penyakit dan lintas klaster seperti rawat inap dan IGD,” jelas Anita saat ditemui dalam acara Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Kader Kesehatan Puskesmas Padamara, yang berlangsung di Lapangan desa Sokawera, Kamis (29/8/24).
Sebagai bagian dari ILP, posyandu yang sebelumnya terpisah menjadi beberapa jenis, seperti posyandu balita dan lansia, kini diintegrasikan menjadi satu.
“Dengan integrasi ini, masyarakat bisa lebih mudah mendapatkan pelayanan kesehatan, tanpa harus menunggu jadwal khusus untuk setiap jenis posyandu. Nanti di posyandu sudah bisa dilayani untuk semuanya” tambahnya.
Selain itu, angka prevalensi stunting di wilayah kerja Puskesmas Padamara juga menunjukkan hasil yang menggembirakan. Berdasarkan data EPPBGM, angka stunting di Kecamatan Padamara pada semester pertama 2024 turun menjadi 10,7%, dibandingkan dengan 17% pada tahun 2023.
“Ini adalah hasil kerja keras semua pihak, termasuk koordinasi dengan kepala desa di 13 desa dan satu kelurahan terkait dana desa untuk pengurangan stunting. Tim gizi kami juga memberikan konsultasi kepada posyandu terkait menu PMT yang bergizi. Kami berusaha memastikan bahwa setiap anak yang memiliki masalah gizi mendapatkan perawatan yang tepat, termasuk pemberian tambahan nutrisi seperti susu jika ada rujukan rumah sakit anak gizi buruk atau gizi kurang,” tambahnya.
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi), yang hadir dalam kegiatan tersebut, memberikan apresiasi tinggi kepada kader-kader kesehatan yang telah berperan aktif dalam mendukung program-program pemerintah.
“Berkat kerja keras para kader kesehatan, Kabupaten Purbalingga telah menerima berbagai penghargaan di bidang kesehatan, termasuk dalam penurunan angka stunting. Angka terakhir stunting di Puskesmas Padamara mencapai 10%, artinya turun sampai 7% ini adalah bukti nyata dan sebuah pencapaian yang luar biasa,” ujarnya.
Sebagai bentuk apresiasi Bupati Tiwi menyampaikan rencana untuk meningkatkan insentif bagi kader kesehatan, termasuk kader PKK dan TPK (Tim Pendamping Keluarga).
“Mudah-mudahan Pemerintah Daerah berkolaborasi dengan Pemerintah Desa, kedepan bisa memberikan perhatian yang lebih kepada ibu kader semuanya,” tegasnya.
Kegiatan GERMAS juga diisi dengan penandatanganan komitmen bersama lintas sektor dan Forum Kesehatan Desa (FKD), yang menunjukkan komitmen bersama untuk menyukseskan ILP dan mewujudkan Purbalingga yang lebih sehat dan berkelanjutan. (dhs/Kominfo)