PURBALINGGA – Untuk mensukseskan Integrasi Layanan Kesehatan Primer (ILP) salah satu yang harus direalisasikan adalah peningkatan Kapasitas Kader Kesehatan sebagai garda terdepan kesehatan masyarakat.
”Kita sedang melakukan pelatihan kader kesehatan supaya mempunyai 25 kompetensi dasar,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga dr. Jusi Febrianto dalam kegiatan kick off Integrasi Layanan Kesehatan Primer (ILP), Selasa (28/05/24)
25 pelatihan kompetensi tersebut dikelompokkan menjadi 5 kategori kompetensi yaitu Keterampilan Pengelolaan Posyandu, Keterampilan Bayi dan Balita, Keterampilan Ibu Hamil dan Menyusui, Keterampilan Usia Sekolah dan Remaja, Keterampilan Usia Dewasa dan Lansia.
Jusi menyebutkan hal tersebut adalah salah satu upaya untuk mendorong Puskesmas Pembantu (Pustu), Poliklinik Kesehatan Desa (PKD), dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) lebih aktif dalam pemantauan kesehatan masyarakat di wilayah.
”Misal posyandu yang pesertanya tidak datang, itu kemudian diidentifikasi kalau perlu kunjungan rumah untuk mengetahui penyebabnya,” lanjut Jusi
Jusi menjelaskan bahwa ILP pada dasarnya mengubah paradigma fokus dalam bekerja dari paradigma program yang seakan terpisah-pisah menjadi paradigma siklus hidup.
”Program kita satukan dengan fokus paradigma siklus hidup, program-program akan terlihat secara berkesinambungan. Siklusnya dimulai dari calon pengantin, ibu (bumil) , ibu bersalin (bulin), ibu nifas (bufas), ibu menyusui (busui), balita, batita dst,” jelas Jusi
ILP adalah salah satu dari 6 Pilar Transformasi Kesehatan yang dicanangkan oleh kementerian kesehatan sebagai bentuk penerjemahan reformasi pelayanan kesehatan nasional.
”6 pilar tersebut adalah Transformasi Layanan Primer, Transformasi Layanan Rujukan, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, Transformasi Pembiayaan Kesehatan, Transformasi SDM Kesehatan, Transformasi Teknologi Kesehatan,” pungkasnya.