PURBALINGGA – Kodim 0702/Purbalingga menggelar TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II Tahun 2022 dengan lokasi Desa Buara, Kecamatan Karanganyar. Sasaran fisik TMMD kali ini yakni pembangunan jalan baru penghubung Desa Buara dengan Desa Brakas.
TMMD Sengkuyung Tahap II ini dibuka secara simbolis dengan pemukulan Gong pada Selasa (26/7) oleh Bupati Purbalingga di Halaman Pendopo Dipokusumo. Komandan Kodim 0702/Purbalingga, Letkol Inf Dipo Sabungan Lumban Gaol mengungkapkan TMMD merupakan operasi bhakti TNI yang dibantu unsur Polri, pemerintah daerah, pemerintah desa dan masyarakat desa setempat.
“Sasaran yang akan dilaksanakan terdiri dari sasaran fisik dan non fisik. Untuk sasaran fisik kami akan membuka jalan sejauh 1304 meter dilanjutkan dengan pembuatan jalan makadam dengan jarak yang sama,” ungkap Dipo.
Secara teknis pembangunan jalan tersebut dibangun sepanjang 1304 m x 9 m. Di dalamnya juga meliputi : makadam 1304 m x 5 m, pembangunan plat beton dan gorong-gorong masing-masing 3 unit. Disamping itu juga diadakan pemugaran 2 unit rumah tidak layak huni atas bantuan PMI dan Baznas masing-masing Rp 12 juta, santunan anak yatim dan beras-lele kepada masyarakat miskin setempat.
Kegiatan ini dibiayai dari APBD Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp 251 juta dan APBD Kabupaten Purbalingga Rp 366 juta, sehingga total Rp 617 juta. Seluruh rangkaian kegiatan TMMD ini akan berlangsung selama 30 hari atau dari 26 Juli – 24 Agustus 2022.
“Manfaat TMMD ini yaitu terbukanya akses jalan dari Desa Buara Menuju Desa Brakas, disamping itu juga akan memperlancar arus lalu-lintas perekonomian,” ungkap Pasiter Kodim 0702/Purbalingga, Wahyudi Seno H AMd selaku pimpinan proyek.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM membacakan sambutan Gubernur Jateng mengungkapkan, TMMD telah mempercepat pembangunan desa terutama desa terpencil. Terkait kegiatan non fisik, Bupati mengajak agar TMMD disiapkan aneka program yang menggugah keindonesiaan, wawasan kebangsaan dan nasionalisme.
“Ini penting mengingat maraknya hoaks, perundungan (bullying), dan ujaran kebencian yang muncul di tengah kehidupan kita yang berpotensi memecah belah bangsa. Di tengah revolusi Industri 4.0 mri kita berdayakan edukasi masyarakat, pentingnya literasi digital, agar bijak bermedsos, saring sebelum sharing,” ungkap Bupati.(Gn/Humas)