PURBALINGGA, HUMAS – Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan Kelompok Tani (Poktan) penerima bantuan alat mesin pertanian (alsintan) berupa hand tractor hendaknya dapat menjaga dengan baik peralatan tersebut. Selain itu, traktor juga jangan sampai berada di Pegadaian ketika belum musim tanam tiba. ”Bantuan ini (traktor) jangan sampai digadaikan, jangan sampai dijual dan jangan sampai hilang,” pesan Bupati Purbalingga Drs H Heru Sudjatmoko, M.Si.
Bupati Heru menyampaikan pesan tersebut saat memberikan bantuan 23 hand tractor dan 1 buah Rice Milling Unit (RMU) kepada 24 Gapoktan/Poktan yang dipusatkan di UPTD Perbenihan Dinpertanhutbun di Kelurahan Mewek, Kecamatan Kalimanah, Sabtu (1/12) sore.
Bantuan tersebut terinci sebanyak 16 unit traktor yang berasal dari Bantuan sosial (Bansos) Kementerian Pertanian (Kementan), Tujuh unit traktor dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah. Sedang 1 RMU yang diberikan kepada Poktan Krida Sari Tani Desa Panusupan, Kecamatan Rembang berasal dari Bansos Kementan. ”Khusus untuk bantuan dari provinsi, meski sudah dipakai tapi masih baru. Jadi tetap harus dirawat dan dimanfaatkan sebaik-baiknya,” kata Bupati Heru.
Kekurangan Traktor
Sementara itu Kepala Dinpertanhutbun (Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan) Purbalingga Ir Lily Purwati mengakui jika pihaknya masih mendapati alat mesin pertanian seperti traktor berada di pegadaian pada saat tidak dipergunakan. ”Mudah-mudahan para Gapoktan penerima bantuan tidak menggadaikan traktornya di Pegadaian,” harap Lily.
Dibagian lain Lily mengungkapkan, realisasi luas panen padi hingga bulan Oktober 2012 sebesar 34.117 hektar, produktivitas 60,98 kwintal per hektar, dan produksi tercatat 208.044 ton Gabah Kering Giling (GKG). Sementara sasaran luas panen tahun ini 38.666 hektar, dengan produktivitas 58,30 kwintal/hektar dan produksi 225.423 ton GKG.
”Traktor roda dua yang ada saat ini sebanyak 813 unit. Sedang kebutuhan 2.177 unit, jadi masih kekurangan traktor sebanyak 1.363 unit,” kata Lily sembari menambahkan bantuan traktor roda dua sekaligus juga digunakan untuk Brigade Tanam, sehingga sewaktu-waktu jika dibutuhkan Gapoktan/Poktan harus siap.
Lily menyebut, kendala yang dihadapi dalam peningkatan produksi padi antara lain tenaga kerja manusia yang jumlahnya sangat terbatas, sebagai dampak berkembangnya sektor industri. Selain itu juga tingginya harga alat dan mesin pertanian baik berupa traktor maupun RMU. ”Melalui Bansos Alsintan dari Kementan dan Pemprov Jateng diharapkan permasalahan tersebut akan bisa dikurangi,” harap Lily. (Humas/y)