PURBALINGGA, INFO- SMP N 1 Purbalingga memiliki strategi agar tetap berprestasi di tengah sistem zonasi. Hal tersebut disampaikan Kepala SMP N 1 Purbalingga, Runtut Pramono saat ditemui di ruangannya guna mengkonfirmasi perkembangan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) di SMP N 1 Purbalingga, Kamis (30/6/2022).
Runtut mengatakan, SMP N 1 Purbalingga memiliki strategi agar prestasi anak didik tetap bisa membanggakan. Tutor Sebaya menjadi kiat bagi sekolah tersebut mempertahankan prestasi khususnya di bidang akademik sehingga sistem zonasi tidak berpengaruh bagi prestasi anak didik SMP N 1 Purbalingga.
“Kami memiliki cara yaitu Tutor Sebaya sehingga prestasi anak didik kami tetap bisa membanggakan,” katanya.
Runtut menjelaskan, sebelum peserta didik menjalani proses pembelajaran, mereka terlebih dahulu menjalani tes diagnostik untuk mengukur dan memetakan peserta didik yang membutuhkan pendampingan atau pengayaan akademik. Anak yang terpetakan tersebut akan mendapat dua guru pendamping dan teman sebaya yang memiliki prestasi peringkat 10 besar.
“Misalnya anak didik yang di SD memiliki nilai matematika 6 atau 6,5 kita dampingi hingga progres yang signifikan,” ujarnya.
Saat disinggung kuota PPDB 2022, dia menuturkan bahwa SMP N 1 Purbalingga membuka 9 kelas dengan total kursi 288. Dengan rincian 50 persen untuk zonasi, 15 afirmasi, 5 persen untuk jalur perpindahan orang tua baik dari luar kota maupun Kecamatan dan 30 persen untuk jalur prestasi.
“Untuk afirmasi yang pemegang PIP dan PKH bisa dan untuk jalur prestasi bisa untuk anak didik yang berprestasi,” ujarnya.
Eksisting sampai dengan hari ini, minimal jalur prestasi untuk calon peserta didik adalah yang memiliki nilai 89. “Tahun lalu minimal 86. Kalau yang tahun sekarang sampai dengan hari ini sudah 89. Penutupan sampai 2 Juli 2022 dan yang merasa sudah tidak memenuhi kriteria maka dipersilahkan memindahkan berkasnya baik ke sekolah lain maupun kategori yang empat itu,” pungkasnya. (LL/Kominfo).