PURBALINGGA, – Ada yang berbeda dalam penyelenggaraan puncak peringatan HUT ke 70 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini. Selain seremoni detik-detik proklamasi dan pengibaran bendera merah putih oleh Pasukan Pengibar Bendera, usai upacara nanti bakal dipentaskan drama teatrikal oleh tim gabungan pelajar, TNI dan Polri.
“Tahun ini kami mendapat instruksi dari pusat untuk membuat pementasan tari kolosal atau drama teatrikal yang mengisahkan perjuangan pahlawan lokal. Kita punya Bapak TNI Jenderal Soedirman. Kisah itu yang kita angkat,” ujar Sutradara drama teatrikal Serma Waluyo disela-sela gladi bersama di Alun Alun Purbalingga, Jumat (14/8).
Diungkapkan Waluyo, drama teatrikal tersebut mengambil seting waktu menyerahnya Jepang usai pengeboman Nagazaki dan Hiroshima oleh tentara Sekutu. Berita itu kemudian di didengar oleh pemuda pemudi Indonesia hingga meletup semangat untuk memerdekakan Indonesia dari Jepang. Akhirnya pada 17 Agustus 1945, Soekarno – Hatta mengumandangkan proklamasi kemerdekaan Indonesia dan disambut suka cita oleh rakyat Indonesia.
Sayangnya kegembiraan rakyat tidak berlangsung lama, karena tentara Sekutu ingin kembali menguasai Indonesia. Belanda kembali mengagresi Indonesia. Agresi pertama mendarat di Tanjung Priok pada Oktober 1945 dan agresi kedua di Yogyakarta saat itu sebagai ibu kota Indonesia, September 1945.
“Saat agresi militer kedua di Yogyakarta inilah tokoh besar asal Purbalingga, Panglima Besar Jenderal Sudirman muncul menjadi tokoh sentral cerita ini,” jelasnya.
Ending cerita adalah Serangan Umum 1 Maret yang dipimpin oleh Soedirman. Bersama rakyat, TNI, PMI dan para pejuang mereka berjuang melawan Belanda hingga akhirnya tentara Belanda menyerah dan Yogyakarta berhasil direbut kembali oleh rakyat dan TNI.
“Acara ini patut disaksikan oleh masyarakat, untuk menumbuhkan kembali semangat patriotisme dan bela Negara. Sekaligus menumbuhkan kebanggaan akan Purbalingga karena memiliki pejuang sebesar Panglima Besar Jenderal Soedirman,” tandasnya.
Drama teatrikal ini akan dipentaskan oleh sedikitnya 200 personil yang terdiri dari pelajar SMA Negeri 1 Purbalingga, SMK Penerbangan, SMP Negeri 3, personil TNI dari Kodim 0702, Lanud Wirasaba dan Polres Purbalingga. Pementasan ini juga didukung oleh 15 guru kesenian dengan penata tari Titik Andiani dan Gita Eptika Puspandari, penulis skenario Andi Prasetyo dan narrator Anastasia.
“Mereka sudah berlatih sejak Rabu (12/8) di SMA Negeri 1. Sabtu dan Minggu besok (Hari ini-red) kita adakan gladi bersih,” jelas salah seorang pendukung acara, Anastasia.
Acara ini juga melibatkan sejumlah property perang seperti kendaraan truk, jeep, meriam, senapan dan senjata bambu runcing yang digunakan oleh para pejuang Indonesia. (Hardiyanto)