PURBALINGGA – Kegotongroyongan yang digelorakan Bupati Tasdi dan Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi mulai direspon oleh sejumlah pihak. Kali ini, ditunjukan oleh jajaran Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Karangreja. Mereka pada Sabtu lalu (30/7) berhasil mengumpulkan sumber daya tenaga dan dana untuk mendukung program rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang diprogramkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga.
“Hari ini kita kirimkan 69 personel PGRI dan UPT bersama-sama menggarap bhakti sosial rehab RTLH. Dana yang terkumpul sementara ini Rp 10 juta. Kita rehab satu rumah sampai selesai,” ujar Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Karangreja, Ratam, disela-sela Rehab RTLH di Desa Karangreja Kecamatan Karangreja.
Menurut Ratam, bhakti sosial yang dibarengkan dengan pelaksanaan rehab RTLH oleh tim Subuh Berjamaah Keliling Pemkab Purbalingga merupakan wujud dukungan dan kepedulian jajaran UPT dan PGRI ranting Karangreja. Sebelumnya, seperti disampaikan Ketua PGRI Cabang Purbalingga Sarjono, bahwa PGRI melalui kepengurusan ranting berkomitmen membantu program Rehab RTLH dengan menyumbang dana sedikitnya Rp 3 juta. “Kami menghimbau teman-teman PGRI Karangreja untuk iuran. Bersyukur kita dapat ikut merehab satu rumah sekaligus,” tambah Ratam.
Bupati Purbalingga Tasdi mengapresiasi dukungan yang dilakukan oleh PGRI. Dia mengajak organisasi yang lain untuk bersama-sama pemkab merehab RTLH di kabupaten Purbalingga yang jumlahnya masih cukup banyak. Dari 27.000 RTLH yang ada di kabupaten Purbalingga, tahun ini sudah dianggarkan dana APBD Rp 21,5 miliar untuk merehab 2.150 rumah.
“Rehab RTLH di Desa Karangreja sebanyak 3 rumah, dua rumah bantuan dari pemkab dan satu rumah bantuan dari PGRI dan UPT Dindik Karangreja. Kami berterimakasih kegiatan ini telah didukung banyak pihak termasuk warga masyarakat baik berupa tenaga maupun bantuan material lain-lain,” katanya.
Menurut Tasdi, program Subuh Berjamaah Keliling yang dilanjutkan dengan kegiatan Rehab RTLH menjadi bukti bahwa semangat kegotongroyongan masyarakat terus bertumbuh. “Kita dorong agar terus mengakar dan tidak pernah punah dari budaya hidup masyarakat Purbalingga,” katanya.
Program Subuh Berjamaah Keliling di Desa Karangreja diawali dengan melakukan shalat Subuh Berjamaah di Masjid Nurul Huda, dilanjutkan pemberian bantuan untuk takmir masjid, tali asih berupa paket sembako dari TP PKK dan pemberian zakat produktif dari Basnas Purbalingga. (Hardiyanto)