PURBALINGGA, HUMAS – Minimnya kesukaan generasi muda pada budaya jawa tidak hanya disebabkan karena intervensi budaya luar. Kurangnya perhatian generasi muda juga diakibatkan mereka tidak dikenalkan dengan budayanya sendiri.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga Drs Suyitno, saat memberikan sambutan mewakili bupati pada gelar Uyon Uyon Banyumasan di Pendopo Kecamatan Kejobong, Rabu (26/10) malam.
Kegiatan pentas Uyon Uyon Banyumasan merupakan acara rutin sebulan sekali yang biasanya digelar di Pendopo Dipokusumo dan Pendopo Cahyana secara bergantian. Beberapa waktu lalu, uyon uyon banyumasan jatah bulan September telah digelar di Pendopo Dipokusumo. Acara di kecamatan Karangmoncol menampilkan paguyuban seni karawitan Indrakila Laras dari desa Lamuk kecamatan Kejobong.
Dikatakan Suyitno, kegiatan pentas uyon uyon banyumasan yang telah dilaksanakan rutin lebih dari 10 tahun, merupakan salah satu upaya dari pemkab untuk mengenalkan budaya jawa kepada masyarakat. Melalui pentas karawitan yang menampilkan kelompok-kelompok karawitan dari tingkat kecamatan, diharapkan dapat menumbuhkan kembali kecintaan masyarakat kepada budayanya sendiri.
“Sesungguhnya generasi muda kita tidak pernah meninggalkan budayanya sendiri. Hanya saja mereka kurang dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan budaya. Karenanya, saya berpesan kepada para orang tua untuk tidak lelah mengenalkan budaya jawa kepada anak-anak kita,” katanya.
Dia mencontohkan saat Dinbudparpora menggelar kegiatan budaya masih banyak generasi muda yang terampil memainkan alat musik gamelan. Bahlan tim kesenian kabupaten Purbalingga yang sering mementaskan tari Ngoser dan Lenggasor, juga dilakoni para generasi muda.
Dia menambahkan, berbagai upaya telah dilakukan Dinbudparpora untuk merangsang kecintaan anak muda pada seni budaya jawa. Pada dua bulan mendatang, pihaknya juga telah menyiapkan beberapa acara gelaran budaya. Diantaranya, pada 3 November diadakan Festival Dolanan Anak yang akan di gelar di GOR Mahesa Jenar.
Ditempat yang sama dua pekan kemudian, tepatnya pada 27 November juga diadakan Festival Seni Tradisi. Bahkan pada Desember nanti, bertepatan peringatan Hari Jadi Kabupaten Purbalingga akan diadakan Pekan Budaya yang berisi kegiatan Parade Seni, Festival Band dan Pentas Seni.
Dia berharap dukungan tim kesenian tingkat kecamatan untuk berpartisipasi mensyukseskan kegiatan budaya itu.
Pentas Uyon Uyon Banyumasan yang dipadu penampilan lengger dan dagelan berlangsung gayeng dan meriah. Meski berlangsung di tingkat kecamatan, acara itu dihadiri banyak pejabat pemkab. Selain jajaran Dinbudparpora, Dinhubkominfo dan kepala dinas/instansi, sejumlah kepala bagian Setda juga terlihat hadir. Bahkan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Ny. Erna Sukento hadir sendiri tanpa didampingi “Pak Kento”.
Saat bersamaan Bupati dan Wakil Bupati tengah menggelar rapat anggaran bersama pimpinan dewan dan tim anggaran pemerintah daerah (TAPD). Acara pentas sempat diperpanjang durasinya hingga larut malam karena Wabup Sukento menyusul hadir usai mengikuti rapat anggaran. Mantan Sekda yang lebih dikenal sebagai tokoh “Waru Doyong” Subeno juga hadir menyampaikan “ular-ular” seputar Jati Diri Orang Jawa. (Humas/Hr)