PURBALINGGA, DINKOMINFO- Beras Sejahtera (RASTRA) atau yang dahulu disebut raskin, adalah salah satu program kebijakan pemerintah dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar masyarakat, khususnya pemenuhan sebagian kebutuhan pangan beras. Dengan alokasi 15 kg/keluarga penerima manfaat (KPM) /bulan, program rastra diharap dapat meningkatkan ketahanan pangan di KPM sekaligus mekanisme perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan.
“Angka kemiskinan di Purbalingga masih tinggi, yaitu 19,7 %, maka program rastra ini sangat bermanfaat menurunkan beban pengeluaran KPM dalam pemenuhan kebutuhan beras,” demikian disampaikan Wakil Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, SE. B.Econ. saat membuka sosialisasi program rastra tahun 2017 di pendapa Dipokusumo, Selasa pagi (30/05).
Wabup Tiwi berharap, setelah adanya perlambatan distribusi rastra di bulan Januari sd Mei, maka kedepan, tanpa mengurangi mutu/kwalitasnya, distribusi dan segala pengadministrasian rastra harus dipercepat dan tentu harus benar karena seringkali ditemui di lapangan, masyarakat yang seharusnya berhak menerima rastra justru tidak kebagian.
“Maka kami telah meminta kepada seluruh kepala desa dan camat beserta aparaturnya untuk menverifikasi dan memvalidasi penerima rastra yang sesungguhnya, dan mengawal program rastra ini supaya berjalan baik,” kata Wabup Tiwi.
Wabup Tiwi menambahkan, disamping angka penerima rastra atau daftar penerima manfaat (DPM), keluhan lainnya dari masyarakat adalah kualitas berasnya, maka dimohon kepada Bulog dan pihak-pihak terkait untuk memberikan beras kualitas medium terbaik dan benar layak untuk dikonsumsi masyarakat.
Sementara itu, dalam laporannya, Kepala Bagian Perekonomian Setda Purbalingga Edhy Suryono, S.Sos. M.Si. menyampaikan bahwa tujuan sosialisasi program rastra yang dirangkai sosialisasi kredit mawar, agen BNI 46, serta LPG 3 kg, dimaksudkan agar masyarakat mengetahui program rastra adalah bagian dari penanggulangan kemiskinan yang berupa subsidi penjualan beras bagi masyarakat berpendapatan rendah dalam rangka mengakses pangan yang merupakan kebutuhan dasar manusia. Kegiatan dihadiri kepala Desa/ Kelurahan dan juga para pelaku usaha, menghadirkan narasumber dari Biro Perekonomian Jateng, BNI 46, Bank Artha Perwira Purbalingga dan juga PT. Pertamina.
“Kegiatan ini dirangkai berbagai program dengan maksud masyarakat memahami berbagai program pemerintah, informasi serta layanan publik sehingga masyarakat mengetahui tentang kredit mawar bagi yang membutuhkan modal usaha, mengenal agen BNI 46, dan juga memahami pendistribusian lpg 3 kg di masyarakat,” kata Edi. (t)