PURBALINGGA, HUMAS – Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko membuka pelaksanaan Musabaqoh Hifdzil Qur’an (MHQ) Pesantren XI Provinsi Jawa Tengah di Alun Alun Purbalingga, Selasa (26/8) malam.
Pembukaan lomba menghafal Al Qur’an bagi kalangan pondok pesantren di Jawa Tengah ini, ditandai pemukulan bedug oleh Wakil Gubernur Heru Sudjatmoko bergantian dengan Ketua Lembaga Penyelenggara Tilawatil Qur’an (LPTQ) Jawa Tengah Nur Ahmad, Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto, Wabup Tasdi dan Ketua Panitia MHQ Imam Subijakto.
Gubernur Ganjar Pranowo melalui sambutan tertulis yang dibacakan Wagub Heru Sudjatmoko menilai, penyelenggaraan MHQ sangat pas dengan situasi masa sekarang dimana terdapat era transisi pemerintahan dari pemerintahan presiden SBY yang akan segera berganti dengan pemerintahan baru pimpinan presiden terpilih Jokowi-Jusuf Kalla.
Dia mengingatkan agar menghafal dan mengamalkan isi kandungan Al Qur’an tidak hanya dilakukan oleh kaum muda saja. “Namun kita-kita yang sudah tua, meski sudah tidak gampang lagi menghafal, tetapi minimal kita harus sering mangaji sehingga bisa memahami dan mengamalkan Al Qur’an,” katanya.
Menurut Heru, jika hal itu diamalkan betul-betul,maka itulah yang dinamakan revolusi mental. Revolusi terhadap nilai-nilai yang hakiki, yang tak akan lekang dimakan masa. “Masalaeh kepriwe mayuh nggole pada ngakoni. Ini tantangan bagi kita, bagamana melaksanakan isi kandungan Al Qur’an seutuhnya,” tandasnya
Sementara Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto mengatakan MHQ yang diselenggarakan selama tiga hari (26-28/8), merupakan momentum untuk mempererat tali silaturahmi dan memperkuat ukuwah islamiyah sekaligus meningkatkan pemahaman terhadap isi kandungan Al Qur’an utamanya di kalangan pondok pesantren.
“Semakin banyak generasi muda yang mempelajari, memahami dan mengamalkan isi kandungan Al Qur’an, akan semakin cepat terciptanya generasi Qur’ani yang berakhlakul karimah,” katanya.
Pembukaan MHQ Pesantren XI diawali dengan persembahan tari Syier dari Dinbudparpora Purbalingga, paduan suara para guru Raudlatul Atfal (IGRA) dan diakhiri penampilan tari Saman persembahan siswi SMA Negeri 1 Purbalingga. (Hardiyanto)